Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga CPO Paling Ekonomis, Permintaan Konsumen Terbesar Minyak Sawit Dunia Melonjak

Harga CPO Paling Ekonomis, Permintaan Konsumen Terbesar Minyak Sawit Dunia Melonjak Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penurunan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang terus terjadi dalam sepekan terakhir ternyata masih dibayangi kekhawatiran adanya pelemahan permintaan, menyusul kondisi ekonomi dunia yang masih tidak menentu dan adanya ancaman resesi global.

Namun di tengah pelemahan harga CPO tersebut, permintaan minyak sawit dari India sebagai konsumen terbesar minyak sawit dunia justru meningkat tajam. Melansir Reuters, impor minyak sawit India pada Desember melonjak 94 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan mencapai rekor tertinggi.

Baca Juga: Sederet Kebijakan Indonesia Ini Disinyalir Akan Bawa Harga CPO Naik, Apa Saja?

Melansir laman InfoSAWIT, peningkatan impor minyak sawit di India ini terjadi lantaran harga CPO terbilang lebih ekonomis dibandingkan harga minyak nabati lainnya. Kondisi ini pula mendorong para pelaku refinery di India mulai meningkatkan pembelian.

"Perbedaan harga minyak kelapa sawit dengan minyak nabati lain diperkirakan sekitar US$300 per ton, dan kami memperkirakan perbedaan harga ini akan menyempit menjadi sekitar US$200 per ton pada Maret 2023," kata Kepala eksekutif Sunvin Group, Sandeep Bajoria, dalam laman Reuters

Baca Juga: Tengok Besarnya, CPO Terbukti Turut Berkontribusi Dongkrak Nilai Ekspor Indonesia!

Lebih lanjut, Sandeep memperkirakan permintaan minyak sawit yang tinggi di India akan terus berlangsung. Lantaran, minyak sawit menjadi minyak nabati dengan harga paling murah dibandingkan minyak nabati lainnya di dunia.

Sementara itu, pembelian minyak sawit oleh pelaku di China, importir terbesar kedua di dunia, juga diperkirakan akan meningkat tahun ini, setelah turun tajam pada tahun 2022 karena pengendalian Covid-19 yang ketat di Beijing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: