Industri sawit mampu menyediakan renewable energy bagi masyarakat dunia, termasuk Uni Eropa, melalui produksi energi terbarukan berbasis minyak sawit. Kelapa sawit, baik minyaknya, biomassa, maupun produk turunannya berpotensi menjadi bahan bakar pembangkit listrik untuk memproduksi biolistrik.
Melansir laman Palm Oil Indonesia, minyak sawit dapat dimanfaatkan untuk menyubstitusi solar yang digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Minyak-Gas (PLTMG).
Baca Juga: Catat! Pemerintah Tambah Syarat Untuk Petani Sawit Bisa dapat Program PSR
Selain minyaknya, biomassa sawit seperti tandan kosong, serat buah, cangkang, batang pohon, dan pelepah juga berpotensi digunakan sebagai bahan bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm).
Penggunaan cangkang sawit pada pembangkit listrik memiliki banyak keunggulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dirangkum laporan PASPI menunjukkan, untuk pembangkit listrik per 10 MWh, memerlukan cangkang sawit sebanyak 1,2 ton yang setara dengan 648,82 liter solar. Sementara dengan hasil yang sama, membutuhkan batu bara sebanyak 1,3 ton.
Biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan cangkang sawit pada pembangkit listrik tersebut hanya sebesar Rp762 ribu, sedangkan biaya yang dibutuhkan jika menggunakan solar yakni sebesar Rp2,92 juta dan batu bara sebesar Rp1,34 juta.
"Cangkang sawit merupakan alternatif bahan bakar yang paling murah dan efisien untuk menghasilkan energi listrik," catat laman Palm Oil Indonesia.
Baca Juga: Harga CPO Paling Ekonomis, Permintaan Konsumen Terbesar Minyak Sawit Dunia Melonjak
Tidak hanya itu, Palm Oil Indonesia juga mencatatkan cangkang sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku arang yang memiliki kualitas tinggi. Keunggulan arang dari cangkang sawit dibandingkan dengan arang kayu atau tempurung kelapa adalah energi panas yang dihasilkan dari pembakaran arang cangkang sawit lebih besar yakni mencapai 20 ribu Kj/Kg.
Selain itu, cangkang sawit juga dapat diolah menjadi briket arang. Pengolahan cangkang sawit yang dicampur dengan bahan perekat yang mengandung pati sehingga dapat menghasilkan briket arang yang memiliki fungsi sebagai pengganti minyak tanah atau energi fosil lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement