Demokrat Gerah dengan Kelakuan Anak Buah Surya Paloh yang Koar-koar Soal Cawapres Anies Baswedan: Jangan Sok Mendominasi!
Partai Demokrat gerah dengan sikap Partai NasDem yang dinilai "berisik" terkait calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. Pasalnya, saat ini sudah ada tim dalam Koalisi Perubahan yang ditunjuk untuk membahas urusan cawapres.
Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengkritik cara Waketum NasDem Ahmad Ali yang kerap mengumbar isu cawapres ke publik. Dia meminta anak buah Surya Paloh itu 'tak bermain' di media.
"Mari kita kader 3 partai ini tertib komunikasi ke publik. Karena beda kursi NasDem/Demokrat/PKS itu tipis-tipis aja sebenarnya: 59/54/50. Jadi jangan ada yang merasa sok paling mendominasi dengan terus buat pernyataan 'sesuka pikirannya'. Mari kita kurangi berpolemik agar koalisi ini kokoh!" kata Jansen dikutip dari akun Twitter pribadinya, @jansen_jsp, Selasa (17/1/2023).
Hal ini disampaikan Jansen merespons pernyataan Ahmad Ali, yang sebelumnya menyebut cawapres Anies harus sosok yang berpengalaman di pemerintahan.
Jansen mengingatkan, tak boleh ada yang merasa paling mendominasi di dalam koalisi. Karena, menurutnya, semua parpol baik NasDem, PKS dan Demokrat sejajar dan bisa menyampaikannya ke tim tersebut.
"Bang Ahmad Ali ini tiap minggu ada terus nama baru keluar dari mulutnya. Lama-lama koalisi ini bubar karena pernyataan-pernyataannya," cetus Jansen.
Cawapres Anies Harus Berpengalaman
Sebelumnya, Waketum NasDem Ahmad Ali bicara soal pertemuan para elite Demokrat yang membicarakan cawapres dari bakal capres NasDem, Anies Baswedan. Ahmad Ali menekankan pihaknya menghendaki cawapres Anies merupakan sosok yang berpengalaman di pemerintahan.
"Dalam konteks kepentingan internal Demokrat sah-sah saja. Semua partai masing-masing punya keinginan tentunya, keinginan itu nanti akan kita bawa dibicarakan di koalisi, tapi hari ini kita kan belum bicara sampai pada persoalan itu," kata Ali kepada wartawan, Senin (16/1/2023).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Advertisement