Setelah Samakan dengan Firaun, Cak Nun Minta Maaf Tapi Tak Sekalipun Sebut Nama Jokowi
Muhammad Ainun Nadjib (Cak Nun) akhirnya meminta maaf karena telah menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sama seperti Firaun.
Diketahui sebelumnya, Cak Nun membuat geger masyarakat setelah potongan video ceramahnya yang menyebut Presiden Jokowi sebagai Firaun viral di media sosial.
“Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qarun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga, nggak 9, 10 saya kira. Terus ada Haman yang namanya Luhut,” ungkap Cak Nun dalam cuplikan video tersebut.
Sontak pernyataan Cak Nun ini ditanggapi oleh pengamat politik sekaligus ahli hukum tata negara, Refly Harun.
Meski sudah meminta maaf, Refly mengatakan banyak loyalis Presiden Jokowi atau para netizen yang belum puas.
Baca Juga: Takabur hingga Keluar Jalur, Kompaknya Loyalis Jokowi Kuliti Habis Cak Nun: Bau Busuk Kemana-mana!
Sebab, ayah dari Sabrang alias Neo Letto ini tidak menyebut nama Presiden Jokowi dalam pernyataan maafnya.
"Itu di luar rencana saya dan sama sekali di luar kontrol saya. Maka tadi saya bikin video sama Sabrang (putra Cak Nun), judulnya Mbah Nun Kesambet. Tolong dibaca," ujarnya.
Cak Nun tak paham apa yang merasuk ke dirinya waktu itu. Baginya, itu bisa saja iblis, malaikat, atau merupakan bentuk campur tangan Allah.
“Ada juga netizen yang mengatakan karena dia (Cak Nun) tidak menyebut nama presiden Jokowi dalam uraian maafnya, maka netizen masih tetap belum puas,” kata Refly melansir dari youtube channelnya, Rabu (18/01/22).
Refly menambahkan, langkah Cak Nun sudah benar karena berani mengakui kesalahan dan meminta maaf dengan gentle.
Baca Juga: Jokowi Disebut Macam Firaun, Elite Megawati Bongkar Kelakuan 'Busuk' Cak Nun: Lebih Baik Diam...
“Kalau saya ya, orang minta maaf tuh nggak ada masalah. Soal dia bener dan salah itu itu soal adab ya. Cak Nun merasa bahwa dia mengajarkan sesuatu kalau misalnya mau menilai jangan menilai siapa tapi menilai apa,” kata dia.
“Nah apa itu tidak dilekatkan pada orangnya tapi dilekatkan pada perbuatannya, perilakunya, tingkah lakunya tapi kepada siapa,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Advertisement