Pemerintah Jepang mengucurkan anggaran proyek emisi karbon dalam skema Joint Crediting Mechanism (JCM) senilai JPY 17,1 miliar atau berkisar Rp2 triliun sejak 2022 hingga 2024.
Secretary Energy and Natural Resources Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Hiroshi Nishimoto menyampaikan, anggaran tersebut disalurkan hanya untuk Indonesia saja, melainkan kepada 25 negara mitra JCM.
Baca Juga: Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, Kemenko Perekonomian Gandeng Jepang Garap 52 Proyek JCM
"Tetapi, dugaan saya Indonesia adalah negara (dengan anggaran) terbesar untuk proyek JCM. Begitu banyak keuangan untuk negara ini," tuturnya, dalam Media Briefing di Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Kamis (19/1/2023).
Hiroshi menyebut, berdasarkan data terakhir pada 2 Desember 2022, ia mencatat ada 227 proyek yang tersebar di 25 negara berkembang mitra JCM.
Disebutkan, Indonesia menjadi salah satu negara mitra dengan proyek terbanyak yakni 52 proyek, disusul oleh Thailand dengan 51 proyek, Vietnam 44 proyek, Filipina 18 proyek, Chili 11 proyek dan beberapa negara lain dengan kurang dari sepuluh proyek.
Lebih lanjut, Hiroshi mengatakan beberapa lingkup pembiayaan proyek melalui skema ini digunakan untuk fasilitas, peralatan, kendaraan dan lain-lain yang mengurangi CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Multilateral Kemenko Perekonomian Ferry Ardianto menyampaikan, proyek JCM sendiri merupakan inisiatif pembangunan rendah karbon antara Indonesia dan Jepang.
"Sampai saat ini (di Indonesia) terdapat 52 proyek yang sedang berjalan, dimana 12 proyek diantaranya telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang terverifikasi (menerbitkan kredit karbon) sebesar 56.254 ton CO2 equivalent," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement