Kapolri Bilang Bentrok di Morowali karena Provokator, Rocky Ingatkan Soal Perbedaan Kelas TKA dan TKI: Kapolri Paham, tapi...
Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal bentrok antara pekerja Indonesia dengan tenaga kerja asing (TKA) dari China di Smelter Nikel Morowali. Kapolri menyebut adanya provokator di balik insiden berdarah tersebut.
Namun, Rocky punya pandangan berbeda dengan Kapolri. Menurutnya, kasus bentrok yang berujung jatuhnya korban jiwa itu bukan dipicu oleh provokator. Rocky menilai adanya ketidakadilan yang dirasakan oleh pekerja pribumi di PT Gunbuster Nickel Industri.
Baca Juga: Antisipasi Bentrok Morowali, Musni Umar: Harusnya Tidak Ada Perbedaan Antarkaryawan
Pernyataan itu disampaikan Rocky untuk menjawab pertanyaan dari wartawan senior Hersubeno Arief yang menyatakan jika kasus ini tidak terselesaikan karena hanya berkutat pada provokator.
"Ya, kita tahu bahwa Morowali itu simbol perlawanan rakyat. Jadi, di situ rakyat tidak mungkin diprovokasi. Dia (pekerja) nggak lihat keadilan di situ," papar Rocky Gerung dalam kanal youtubenya, dikutip Kamis (19/1/2023).
Seolah-olah, dengan pernyataan Polri bahwa sudah ditangkapnya provokator, persoalan akan selesai. Sebab, hal ini bicara soal ketidakadilan yang dirasakan para pekerja lokal di sana. Jadi, menurut Rocky, bukan semata soal provokator.
Jika soal ketidakadilan yang menjadi bara persoalan tidak terselesaikan, kerusuhan yang sama bisa saja terulang di kemudian hari. Rocky lantas mengingatkan bahwa di sana pekerja Indonesia malah dianggap sebagai pekerja nomor dua terkait pendapatan maupun fasilitas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement