Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komisaris CFTC Ingin Kongres Menghentikan Izin Sertifikasi Mandiri Token Kripto

Komisaris CFTC Ingin Kongres Menghentikan Izin Sertifikasi Mandiri Token Kripto Kripto | Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisaris dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) atau Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas Amerika Serikat, Christy Goldsmith Romero telah meminta kepada Kongres untuk berhenti memberi izin pada pertukaran kripto dalam sertifikasi mandiri dan mendaftarkan token tanpa pengawasan.

Dilansir dari Cointelegraph pada Jumat (20/1/2023), dalam sebuah acara Universitas Pennsylvania pada 18 Januari 2023, Christy mengatakan bahwa dirinya mendesak Kongres untuk tidak mengizinkan pertukaran kripto yang baru diatur untuk mensertifikasi produknya sendiri untuk didaftarkan, di bawah proses yang saat ini membatasi pengawasan CFTC.

Menurutnya, sangat penting untuk melembagakan pagar pembatas terhadap arbitrase peraturan dan itu termasuk juga melarang penggunaan proses sertifikasi mandiri.

Baca Juga: Hampir Pecahkan Rekor 2013, Kemenangan 14 Hari Bitcoin Dianggap Konyol

Dalam sistem yang ada saat ini, Christy menyebut bahwa pertukaran kripto dapat mensertifikasi sendiri keamanan dari produk mereka sebelum mendaftar, kecuali CFTC memblokir daftar tersebut dalam waktu 24 jam.

Christy menambahkan bahwa bisnis kripto yang ingin mengeluarkan token dapat menggunakan kerangka peraturan kripto CFTC untuk menghindari pendaftaran dengan Securities and Exchange Commission (SEC) sebagai regulator terkait. Proposal terkait dengan peningkatan pengawasan CFTC terhadap kripto ini juga telah diperkenalkan ke Kongres sejak 2022 lalu.

Terkait dengan pengawasan, Founder & CEO dari agen pengembang blockchain Labrys Lachlan Feeney mengatakan bahwa industri kripto membutuhkan lebih banyak pengawasan dan tidak harus berwujud dalam regulasi. Hal ini dibutuhkan untuk mencegah bencana lain seperti yang telah terjadi pada skandal FTX.

Menurut Lachlan, pengawasan yang lebih banyak dibutuhkan untuk menghentikan pemain dan aktiitas yang tidak bermoral. Tidak harus regulasi yang dapat membatasi inovasi, namun lebih kepada kejelasan regulasi yang ada.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: