Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Mitrakan Bisnis Jika Belum Siap dengan Hal Ini!

Jangan Mitrakan Bisnis Jika Belum Siap dengan Hal Ini! Kredit Foto: Unsplash/Kal Visuals

Selanjutnya adalah adaptasi teknologi yang paling simple harus memiliki ERP (Enterprise Resources Planning) yang merupakan semacam software yang bisa end to end mulai dari HPP, bahan baku, pembayaran, pos, analitik, sampai CRM-nya wajib dipakai ini akan mengurangi biaya yang sangat mudah dan memudahkan untuk mengontrol.  

"Kemudian teknologi close look marketplace misalnya orang mau belanja, mitra ada seribu, mau belanjanya bagaimana? Mau pakai excel? Enggak mungkin dong pakai excel harus make teknologi yang namanya close look marketplace, teknologi seperti atur kuliner," papar Rex. 

Baca Juga: Tak Puas Hanya Investasi di Pengelola Starbucks Indonesia, General Atlantic Masuk ke Perusahaan Milik Konglomerat Bambang Sutianto

Faktor yang juga harus ada adalah proses inovasi, dimana bisnis kemitraan inovasi itu menjadi kunci penting, baik inovasi produk, inovasi teknologi, inovasi kegiatan, inovasi terkait dengan program.

"Untuk memastikan bisnis kita tetap berjalan, jadi apa yang sukses hari ini, apa produk yang viral hari ini tidak ada jaminan 3 bulan-6 bulan lagi masih viral, artinya kita harus terus menciptakan hal-hal seperti itu," jelasnya. 

Faktor kelimabelas adalah internal dan eksternal audit yang merupakan hal wajib, baik untuk finance maupun marketing, seperti mistery shoper harus dijalankan. 

"Ini juga terkait dengan team back office sudah punya belum timnya? Atau bisa juga di-outsource, intinya harus miliki ini untuk membuat kontrol setelah kita menerapkan teknologi LMS tetap perlu ada kontrol secara lapangan ataupun online," ungkapnya. 

Kemudian adalah finansial dan operation, jika dilihat secara sederhana, sebelum membentuk waralaba harus sudah memastikan terkait payback period yang sudah terjadi dalam waktu berapa lama. 

"Anda pasti lagi cari duit saja itu, kenapa? Karena kesempatan toh pasti, karena bisnis mitra ini menarik menghasilkan cukup banyak uang. Tapi bukan begitu cara berbisnis buktikan dulu dengan satu, dua, tiga outlet Anda memang bisa menguntungkan sebagai bisnis baru itu risikonya lebih terukur, tentu tidak ada jaminan kemudian mitranya membuka di mana akan menguntungkan, tapi setidaknya kita ngejual sesuatu yang sudah proved jadi kalau belum punya proven ya jangan dimulai," ucapnya. 

Selanjutnya, audited financial report. "Misalnya 8 bulan sudah menguntungkan, jadi itu akan memperkuat lagi authority bisnis kita, bahwa bisnis kita sudah proven," jelasnya. 

Faktor lainnya adalah intelektual properti. Jangan sampai sudah memberikan kemitraan ternyata intelektual properti atau HAKI itu punya orang lain.

"Atau KI-nya punya tapi kelasnya salah, bagaimana? Anda bisa mendapatkan komplain yang sangat besar dari mitra-mitra jadi pastikan dulu Anda sudah punya kekayaan intelektual atau HAKI dan kelasnya tepat, artinya  jualan gerobak sama jualan outlet itu kelasnya beda," ucapnya.

Baca Juga: Peduli Lingkungan hingga Ekspansi Bisnis, ACES Mengawali Tahun dengan Semangat Baru! 

Kesembilan belas adalah bisnis proses untuk mitra, mulai dari mengelola outlet, membuat laporan, kemudian mengelola karyawan. Harus ada bisnis proses yang tertulis, terdokumentasi, divideokan yang harus dijalankan, di-training-kan, dan dikontrol di mitranya. 

"Keduapuluh, growth oportunity, mitra ini punya kesempatan atau engga untuk growth? Atau buka satu selesai? Artinya ada dua hal, yang pertama kita memilih mitranya sembarangan atau mereka bukan orang yang tipenya mau growth atau yang keduanya Andanya yang bermasalah karena enggak kepikiran mau growth-nya gimana," tutupnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: