Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa anak buahnya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menghadapi berbagai level cobaan sebagai pengelola keuangan negara.
Maka dari itu, Sri Mulyani berpesan agar para pegawai Kemenkeu perlu untuk terus mengembangkan talent-nya melalui berbagai cara.
"Saya sampaikan alasan kenapa kita perlu terus memperkuat, mengembangkan, dan terus mencari dan me-nurture, mengembangkan, memelihara, memperkuat dari talents dan leadership di Kemenkeu. (Ini) karena sebagai pengelola keuangan negara 4 level ujian dan cobaan," ungkap Sri Mulyani, dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (25/1/2023).
Lebih lanjut Sri Mulyani membeberkan empat level cobaan tersebut. Pertama, geopolitik dan global ekonomi. Kondisi ini harus dipahami oleh seluruh talent Kemenkeu. "Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara harus paham bahwa global environment will continuously berubah, dinamis, dan kadang-kadang bahkan sangat drastis," tandasnya.
Level kedua, perekonomian Indonesia. Sri Mulyani menekankan, pengelola keuangan negara harus paham perekonomian Indonesia. Ia juga menekankan bahwa keuangan negara adalah alat negara dan instrumen untuk mengelola perekonomian Indonesia.
"Anda semuanya para leaders dari Kemenkeu yang mengelola keuangan negara apakah Anda bisa menggunakan instrumen ini menjawab tantangan perekonomian kita. Yang tadi, karakternya adalah demografi, middle income, bisa masuk middle income trap, dan kita growing tapi bisa growth-nya menimbulkan disparitas. Jaga quality of growth, equality, dan itu semuanya membutuhkan leaders yang selalu paham, waspada, dan memiliki kompetensi untuk lihat arah dari kebijakan keuangan negara," tuturnya.
Sementara, level ketiga, jelas Sri Mulyani, pihaknya harus memiliki organisasi dengan struktur bisnis dan model bisnis proses yang mumpuni dan mampu menjawab berbagai tantangan. Keempat, didukung oleh personality talent yang menjadikan organisasi Kemenkeu menjadi institusi yang siap dengan tujuan dan tantangan, siap dengan tanggung jawab, dan mampu melihat perubahan.
Lebih lanjut, Sri Mulyani berharap agar para anak buahnya itu dapat menerapkan filosofi dari Ki Hajar Dewantoro, yakni ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karsa, tut wuri handayani.
"Jadi itu bukan filosofi baru, itu sudah disampaikan oleh banyak sekali wisdom. Artinya itu menggambarkan from time to time, dari masa ke masa itu langgeng berarti organisasi selalu membutuhkan leader dan leadership yang mampu bergerak di depan, di tengah, di belakang," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement