Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Enggak Mau Ribut, Benjamin Netanyahu Langsung Terbang ke Yordania

Enggak Mau Ribut, Benjamin Netanyahu Langsung Terbang ke Yordania Kredit Foto: Instagram/Benjamin Netanyahu

Pada 2017, ketika itu, Israel menempatkan detektor logam, kamera, dan tindakan pengamanan lainnya di pintu masuk kompleks sebagai respons atas serangan mematikan di sana. Setelah beberapa hari terjadi bentrokan terburuk dalam beberapa tahun terakhir antara Israel-Palestina, Yordania membantu menyelesaikan krisis tersebut.

Selama bertahun-tahun, Yordania dan Israel telah mempertahankan aliansi keamanan yang penting, yang menopang posisi Yordania sebagai mitra Barat di salah satu wilayah dunia yang paling bergejolak.

Baca Juga: Ide 'Out of the Box' Menteri Israel Makin Jadi Ancaman buat Keselamatan Palestina!

Benjamin Netanyahu kembali berkuasa terhitung sejak 29 Desember 2022, sebagai PM yang memimpin koalisi ekstrem kanan (ultranasionalis). Koalisi itu merupakan pemerintahan paling kanan dalam sejarah Israel.

Pemerintahan baru tersebut terdiri atas aliansi beberapa partai. Yakni partai konservatif Likud pimpinan Netanyahu, partai propemukim Zionisme Religius yang menyerukan aneksasi Tepi Barat.

Ada juga Partai Kekuatan Yahudi yang pemimpinnya dihukum karena mendukung terorisme Yahudi dan menghasut rasisme, Partai Noam, yakni partai ekstrem kanan penentang hak LGBTQ, serta dua partai ultra-Ortodoks Shas dan Yudausme Torah Bersatu.

Netanyahu, yang memimpin pemerintahan keenamnya, menjabat sebagai PM Israel sejak 1996 hingga 1999 dan kembali menjabat sejak 2009 hingga 2021, sebelum dikalahkan pada Juni 2021 oleh koalisi sentris yang dibentuk Yair Lapid dan Naftali Bennett.

Namun Bibi, panggilan akrab Netanyahu, kembali terpilih pada 1 November 2022 dalam pemilihan parlemen kelima di negara itu dalam waktu kurang dari empat tahun. Karena tidak ada kandidat yang mengantongi cukup suara untuk membentuk koalisi mayoritas dalam pemilihan sebelumnya, sehingga menyebabkan krisis politik berkepanjangan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: