Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres: Kearifan Lokal Bingkai Kerukunan Nasional

Wapres: Kearifan Lokal Bingkai Kerukunan Nasional Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kearifan lokal merupakan salah satu bingkai kerukunan nasional. Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin, menyebutkan terdapat empat hal dalam bingkai kerukunan nasional, yaitu politis, yuridis, teologi, dan kearifan lokal.

Wapres menjelaskan, bingkai politis yang dimaksud ialah empat pilar Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Sementara, bingkai yuridis ialah aturan-aturan yang telah dibuat.

Baca Juga: Wapres: Menikah di Bawah Umur Membawa Banyak Masalah

"Di sini teologi ialah teologi kerukunan bukan teologi konflik dan bingkai kearifan lokal," kata Wapres dalam pidatonya pada sambutan pembukaan pra-kongres kebudayaan Minahasa, di Universitas Indonesia, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

"Kearifan lokal ini justru kalau terjadi konflik tidak bisa selesai secara politis dan yuridis, justru bisa diselesaikan melalui kearifan lokal," tambah Wapres.

Wapres juga mengatakan, dalam memajukan dan melestarikan budaya bangsa dibutuhkan peran aktif dan inisiatif dari masyarakat luas. Bukan hanya melestarikan, melainkan juga mengembangkan dan memberikan nilai-nilai yang lebih luas.

Masyarakat sebagai pemilik budaya dapat membantu merumuskan strategi pengembangan budaya dan solusi pemecahan masalah di bidang kebudayaan, khususnya dalam menghadapi aneka tantangan akibat globalisasi, modernisasi, dan kemajuan teknologi digital.

"Kalau hanya melestarikan nanti hanya menjadi fosil, tidak memberikan pengaruh, hanya lestarin saja," ucap Wapres.

Wapres menegaskan, kebudayaan nasional yang dibentuk oleh bermacam-macam kearifan lokal, yang berakar pada budaya tiap daerah, akan turut menjaga ketahanan dan ketangguhan bangsa dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Kearifan lokal, lanjut Wapres, kaya akan nilai-nilai luhur yang meninggikan kemanusiaan dan persaudaraan. Dalam budaya Minahasa dikenal semboyan Torang Samua Basudara: 'kita semua bersaudara'. Nilai-nilai mulia tersebut menjadi fondasi yang kokoh bagi terwujudnya kerukunan nasional. Pasalnya, persaudaraan sebangsa mesti kita tempatkan di atas kepentingan lainnya.

"Oleh sebab itu, budaya lokal yang menjadi unsur pembentuk budaya nasional, serta dapat mempererat persatuan dan kesatuan, juga mesti kita rawat, lestarikan dan kembangkan," tegasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: