Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belanja PC-PEN Tembus Rp1.645 Triliun, Lari ke Mana Saja? Ini Rinciannya!

Belanja PC-PEN Tembus Rp1.645 Triliun, Lari ke Mana Saja? Ini Rinciannya! Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan total belanja program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) sepanjang 2020 hingga 2022 mencapai Rp1.645,45 triliun. 

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan, total belanja tersebut terdiri atas Rp575,85 triliun yang terealisasi pada 2020, Rp655,1 triliun pada 2021, dan Rp414,5 triliun pada 2022.

Baca Juga: Peristiwa Ekonomi dan Politik Global Masih Pengaruhi Harga Komoditas pada 2023

"Kalau kita lihat total anggarannya, kita menyebutnya tus-tus-tus triliun. Ini kerja kita bersama, dan kerja bersama kita," ujar Suahasil, dalam Rakornas Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional 2023, di Gedung AA Maramis, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Suahasil lalu merincikan, pada 2020, belanja PC-PEN tersebut dialokasikan untuk biaya kesehatan sebesar Rp62,67 triliun dan perlindungan sosial (perlinsos) sebesar Rp216,59 triliun. Lalu, untuk program prioritas Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp65,22 triliun, dukungan UMKM dan koperasi Rp172,99 triliun, serta insentif usaha Rp58,38 triliun.

"Semua kita cover dan ini memang kita untuk menjaga perekonomian supaya tetap berjalan dan kesehatannya juga tetap dipelihara," tutur Suahasil.

Kemudian, pada 2021, kata Suahasil, komposisinya kurang lebih sama, yakni kesehatan sebesar Rp198,1 triliun, perlinsos Rp167,7 triliun, program prioritas K/L Rp105,6 triliun, dukungan UMKM dan koperasi Rp116,2 triliun, serta insentif usaha Rp67,6 triliun.

Terakhir, pada 2022, komposisinya terdiri atas kesehatan sebesar Rp70,8 triliun, perlindungan masyarakat Rp153,5 triliun, dan penguatan pemulihan ekonomi Rp190,2 triliun.

"Inilah yang kemudian menjadi dasar dari pertumbuhan kita bisa baik. Ketika kita ada di jurang, kita bisa tahan untuk tidak turun terlalu dalam, dan kemudian kita naikkan lagi," pungkas Suahasil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: