Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Riset DBS Ungkap Prioritas Utama Transformasi Digital di Indonesia, Simak Detailnya!

Riset DBS Ungkap Prioritas Utama Transformasi Digital di Indonesia, Simak Detailnya! Kredit Foto: Unsplash/Tran Mau Tri Tam
Warta Ekonomi, Jakarta -

Riset terbaru oleh DBS Bank Ltd (DBS) mengungkapkan tren prioritas utama perusahaan Indonesia dalam bertransformasi digital. Hasilnya menunjukkan perusahaan yang menjadi responden memprioritaskan pelaporan keuangan (46%) sebagai aspek utama dalam digitalisasi.

Selain itu, prioritas lainnya adalah investasi (38%), pengadaan atau procurement (33%), manajemen modal kerja (26%), pengelolaan uang tunai dan likuiditas (23%), dan manajemen risiko (23%).

Riset juga memperlihatkan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia ketika divisi keuangan dan treasury bekerja sama untuk bertransformasi digital adalah perbedaan pengukuran kesuksesan (49%) dan kesulitan pengaksesan data (43%).

Baca Juga: Kunci Menjadi Pemenang Bisnis Di Era Digital, Keamanan Siber yang Terintegasi Menjadi Hal Utama

Perusahaan-perusahaan tersebut menyatakan Cloud (49%), analisa tingkat lanjut atau advanced analytics (46%), dan Application Programming Interface atau API (44%) adalah teknologi digital dan pembayaran terpenting untuk mewujudkan transformasi digital dalam divisi keuangan dan treasury.

"Dengan akselerasi adopsi digital di era pasca-pandemi, fungsi treasury dan komersial seyogyanya berkolaborasi dan beradaptasi dengan cara kerja baru yang meliputi penggunaan analisa data, artificial intelligence (AI), dan bahkan platform-platform blockchain agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien," kata Tan Su Shan, Group Head of Institutional Banking, dalam keterangan tertulis, Kamis (26/1/2023).

Dia menambahkan cara bekerja yang baru itu membutuhkan pergeseran pola pikir secara kultural di mana para pemilik bisnis dan divisi treasury terbuka untuk memanfaatkan perangkat yang machine-driven dalam membuat prediksi, tes parameter risiko dan stres, atau membuat keputusan yang lebih baik.

Adapun ketika berkolaborasi dengan pihak eksternal untuk mengembangkan inovasi perbankan dan transformasi digital, lebih dari setengah responden memilih untuk bekerja sama dengan bank (54%), diikuti oleh fintech (21%), konsultan (8%), dan kombinasi dari ketiganya (18%).

Hasil riset menunjukkan Indonesia turut mengambil langkah-langkah untuk mencapai transformasi digital. Oleh karena itu, pendekatan customer-centric dan inovasi yang radikal semakin penting untuk mengakselerasi transformasi digital.

Menurut Tan Su Shan, transformasi digital merupakan perjalanan yang berkesinambungan bagi seluruh organisasi yang berani mengambil risiko. "Setiap divisi perlu memiliki visi yang jelas, selaras, dan strategis. Untuk mencapai hasil yang maksimal, mereka juga harus berlapang dada menerima kegagalan, belajar dari kesalahan, dan senantiasa memperbaiki diri," tutup dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: