Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Naik 52%, Investasi Industri Manufaktur Hampir Rp500 Triliun

Naik 52%, Investasi Industri Manufaktur Hampir Rp500 Triliun Kredit Foto: PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi bagi para pelaku industri manufaktur nasional maupun global.

Sepanjang tahun lalu, industri tersebut meraup investasi senilai Rp497,7 triliun. Capaian itu naik 52% dari investasi di sektor manufaktur pada 2021. “Ini merupakan sinyal penting bahwa level kepercayaan terhadap Indonesia masih tinggi. Investor melihat bahwa Indonesia is good for business and investment,” Ujarnya di Jakarta, kemarin.

Merujuk ke data Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal, pada Januari-Desember 2022, total investasi di tanah air mencapai Rp1.207,2 triliun. Berdasarkan pembentukan modal bisnis, investasi melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada periode tersebut mencapai Rp552,8 triliun atau sebesar 45,8% dari total investasi.

Baca Juga: Setelah Nikel dan Bauksit, Jokowi Siapkan Larangan Ekpor Tembaga

Adapun investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang Januari-Desember 2022 senilai Rp654,4 triliun atau 54,2% dari total investasi sepanjang 2022. Dari total keseluruhan investasi (PMDN dan PMA) pada Januari-Desember 2022, subsektor manufaktur yang berkontribusi paling besar adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang mencapai Rp171,2 triliun.

Agus mengatakan capaian itu tak lepas dari penerapan kebijakan hilirisasi industri, seperti upaya penghiliran nikel dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik berupa pengembangan pabrik baterainya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan langkah hilirisasi akan terus dilanjutkan demi memajukan perekonomian nasional dan mencapai visi menjadi negara maju.

Jokowi menambahkan hilirisasi industri mutlak dilakukan agar Indonesia bisa mendapatkan nilai tambah dari komoditas sumber daya alam (SDA) yang diekspor. Itu telah dibuktikan dengan hilirisasi nikel yang turut mengerek pendapatan negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: