PT TBS Energi Utama Tbk mengalokasikan 80 hingga 90 persen belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2023 untuk investasi di sektor non-batu bara.
Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk, Pandu Sjahrir mengatakan bahwa anggaran tersebut khususnya untuk pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT).
"Capex tahun ini kebanyakan untuk non-batu bara, 80-90 persem. Selebihnya untuk maintenance batu bara," ujar Pandu kepada awak media, Kamis (26/1/2023).
Baca Juga: Pandu Sjahrir Ingin RUU EBT Ramah Investasi: Apa Pun UU tersebut Harus Hasilkan Investasi yang Masif
Pandu mengatakan, dari besaran Capex non-batu bara tahun ini, sekira 30 persen akan disalurkan untuk pengembangan ekosistem motor roda dua Electrum.
"Untuk Electrum di atas 30 persen ya," ujarnya.
Lanjutnya, dalam waktu dekat, perusahaan juga bakal mengakuisisi pembangkit listrik energi bersih. Namun, ia tak merinci terkait lokasi atau pun perusahaan yang akan diakuisisi.
“Kita fokusnya pada proyek baru nanti kami akan umumkan. Kita harus mengembangkan paling tidak menambahkan semua yang 200-300 MW. Nanti ke depan ya semuanya akan non-coal,” ujarnya.
Lanjutnya, Pandu menjelaskan alasan kenapa dirinya belum dapat mengumumkan perusahaan mana saja yang akan diakuisisi.
"Karena ada kemungkinan selain green field harus lihat akuisisi kalau perlu. Akusisi power plant, mengakuisisi perusahaan energi terbarukan," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement