Namun, saat ini fokus masyarakat tengah bergeser ke Mahkamah Konstitusi tengang sidang gugatan proporsional tertutup,
"Bisa saja desas-desus penundaan pemilu, dipilih sebagai opsi 'darurat'," jelasnya.
Aktiviis Nahdlatul Ulama itu juga menilai suprastruktur politik gagal menciptakan Anies Bawedan sebagai musuh bersama.
"Kegagalan itu membuat istana dan juga PDI Perjuangan gagap menyikapi proses pemilu 2024 dan direspons dengan munculnya kembali proposal penundaan pemilu melalui usulan yang berubah menjadi desakan sistem proporsional tertutup," pungkas Sholeh.(mcr8/jpnn)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement