Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Disebut Sudah Jadi Musuh Bersama dalam Politik, CSIIS: Dia Faktor Hidup Atau Matinya Pilpres 2024

Anies Disebut Sudah Jadi Musuh Bersama dalam Politik, CSIIS: Dia Faktor Hidup Atau Matinya Pilpres 2024 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon presiden (capres) Partai NasDem Anies Baswedan dinilai menjadi faktor lived or dead lock (kunci hidup atau mati) Pilpres 2024. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari.

"Faktor Anies pula dipandang sebagai lived or dead lock pilpres 2024 dan kegagalan suprastruktur politik membendung atau menciptakan dia sebagai common enemy," kata Sholeh dalam keterangannya, Minggu (29/1/2023).

Baca Juga: Soal Kemungkinan AHY Tak Maju Pilpres Usai Disebut Kunci Posisi Cawapres Anies, Elit Demokrat: Kita Lihat Nanti

Dia menjelaskan seminggu setelah peresmian Sekber Gerindra-PKB ada tiga pergerakan politik yang bermuara pada Pilpres 2024.

Pertama, partai yang tergabung dalam koalisi perubahan, memainkan dua langkah politik sekaligus, yakni Waketum Nasdem Ahmad Ali datang ke Sekber Gerindra-PKB dan pertemuan tim kecil di rumah Anies Baswedan.

"Kedua, sigapnya Prabowo roadshow ke Gibran dan Bobby di Solo dan Medan. Ketiga, kembali menggeliatnya isu penundaan pemilu," jelasnya.

Namun, saat ini fokus masyarakat tengah bergeser ke Mahkamah Konstitusi tengang sidang gugatan proporsional tertutup.

"Bisa saja desas-desus penundaan pemilu, dipilih sebagai opsi 'darurat'," jelasnya.

Baca Juga: Anak Haji Lulung Mantap Nyatakan Dukung Anies Capres Usai 'Disingkirkan' PPP, Musni Umar: Saran Saya Segera Gabung NasDem

Aktivis Nahdlatul Ulama itu juga menilai suprastruktur politik gagal menciptakan Anies Bawedan sebagai musuh bersama.

"Kegagalan itu membuat istana dan juga PDI Perjuangan gagap menyikapi proses pemilu 2024 dan direspons dengan munculnya kembali proposal penundaan pemilu melalui usulan yang berubah menjadi desakan sistem proporsional tertutup," pungkas Sholeh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: