Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akan Berhenti Beroperasi pada Maret, JD.Com Tarik Situs JD.ID dan JD Central

Akan Berhenti Beroperasi pada Maret, JD.Com Tarik Situs JD.ID dan JD Central Kredit Foto: Shutterstock
Warta Ekonomi, Jakarta -

Raksasa e-commerce asal China, JD.com kini telah menarik situsnya di Indonesia (JD.ID) dan di Thailand (JD Central).

Mengalami kemunduran di tengah persaingan perusahaan e-commerce seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia, JD.com memutuskan akan menghentikan operasi JD.ID dan JD Central pada Maret 2023 dan akan kembali fokus pada logistik dan pertumbuhan bisnis perusahaan di China.

Dilansir dari South China Morning Post pada Senin (30/1/2023), langkah mundur perusahaan dari upaya ekspansi di luar negeri ini dilakukan untuk mengendalikan biaya di tengah pertumbuhan yang terhenti di pasar internet domestik.

Baca Juga: JD.com Pertimbangkan untuk Menarik Diri dari Pasar Indonesia

Secara resmi, perusahaan baik JD.ID dan JD Central telah mengunggah pengumuman ke situs web mereka terkait dengan pemberhentian operasional di mana JD.ID akan berhenti per 31 Maret 2023 sementara JD Central akan berhenti pada 3 Maret 2023 dan kedua situs juga akan berhenti menerima pesanan per 15 Februari 2023.

Berdasarkan data dari layanan intelijen pasar e-commerce iPrice, JD.ID dan JD Central telah tertinggal dari pesaing utama mereka di pasar. Pada kuartal kedua tahun 2022 (2Q22), JD.ID menempati peringkat ke-10 di Indonesia di mana situasi pasar didominasi oleh raksasa lokal seperti Tokopedia dan Shopee.

Keputusan keluar dari pasar utama di Asia Tenggara ini merupakan langkah lanjutan dari pertimbangan yang pernah dilakukan oleh JD.com pada tahun lalu. Di mana perusahaan mempertimbangkan cara untuk keluar dari pasar dan fokus kembali pada pertumbuhan domestik di China setelah bertahun-tahun melakukan ekspansi ke luar China.

Perwakilan dari perusahaan menyampaikan bahwa JD berencana untuk beralih dari menjalankan platform e-commerce regionalnya sendiri menjadi membangun jaringan rantai pasokan lintas batas dengan logistik dan pergudangan untuk melayani pelanggan global regional, termasuk yang ada di Asia Tenggara. Dalam hal ini, perusahaan akan terus menyalurkan sumber daya untuk membangun infrastruktur rantai pasokan lintas batas dan bekerja dengan mitra lokal dan global untuk memberikan solusi rantai pasokan di seluruh dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: