Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres dan Jajaran Menteri Sampai Kiai Hadiri Harlah Satu Abad NU

Wapres dan Jajaran Menteri Sampai Kiai Hadiri Harlah Satu Abad NU Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nahdatul Ulama (NU) menggelar Anugerah Satu Abad Nahdatul Ulama bertempatan di Theatre Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Acara ini dihadiri oleh Wakil Presiden (RI) Ma'ruf Amin, Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri, Ibu Negara Keempat Sinta Nuriya, serta beberapa tokoh penting seperti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Anas, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga: Sasa Santan Gandeng PBNU Wujudkan Program Santri Sehat

Tak hanya itu, Menteri BUMN yang juga Ketua Panitia Pengarah Harla 100 Tahun NU Erick Thohir juga hadir, Gubernur Jawa Timur Khofifa Indar Parawansa, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Badan Intelejen Keuangan (BIN) Budi Gunawan, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquh, Rais Aam Mihtahul Ahyar, dan lainnya.

Dalam sambutanya, Ketua Panitia Pengarah Harla 100 Tahun NU Erick Thohir mengatakan, NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan dunia yang tentunya menjunjung tinggi keberagaman dan perbedaan. Tentunya, lanjut dia, dapat disimpulkan NU mengemban mandat pengembangan peradaban dan perbaikan kehidupan manusia berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam.

"Inilah menjadi kekuatan Indonesia tercinta, NU menjadi kekuatan Islam dan kebangsaan sekaligus," kata Erick.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Harlah Satu Abad NU Yenny Wahid mengatakan, NU tidak bisa dilepaskan dengan upaya untuk mempertahankan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Serta ajaran ini pastinya bersumber dari Alquran dan sunnah dan ijma dan qiyas.

"NU merupakan respons lahirnya dari berbagai problem keagamaan juga merupakan upaya untuk melakukan peneguhan serta menjawab berbagai masalah kebangsaan, sosial ekonomi di Tanah Air," ucapnya.

Sementara itu, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan, semenjak berdiri pada 16 Rajab 1344 Hijriyah atau bertepatan pada 31 Januari 1926, Nahdlatul Ulama mengemban mandat untuk terus berupaya mengembangkan peradaban dan perbaikan kehidupan manusia berdasar prinsip-prinsip ajaran Islam.

"Menurut kalender Hijriyah, Nahdlatul Ulama akan genap berusia satu abad. Sebagai sebuah organisasi, mencapai usia satu abad merupakan sebuah capaian yang sangat prestisius," ujarnya.

Terkait acara, lanjutnya, terdapat sembilan macam kluster kegiatan yang salah satunya capaian ke depannya. "Gambarannya bukan capaian yang telah dicapai selama satu abad, tapi juga pokok-pokok agenda yan akan dilaksanakan ke depan nanti," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: