Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Minta ke Negara-negara Barat, Pejabat Rusia Ramalkan Nasib Ukraina: Sangat Menyedihkan

Banyak Minta ke Negara-negara Barat, Pejabat Rusia Ramalkan Nasib Ukraina: Sangat Menyedihkan Kredit Foto: Reuters/Ints Kalnins
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Upaya Ukraina mendapatkan pesawat tempur untuk melawan balik pasukan invasi Rusia merenggangkan persatuan sekutu-sekutu Barat. Langkah tersebut dianggap dapat meningkatkan eskalasi perang yang sudah berlangsung hampir satu tahun dan menyeret negara sekutu semakin dalam.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov sedang berada di Paris. Diperkirakan ia akan membahas kemungkinan pengiriman pesawat tempur ke Ukraina. Pemerintah Kiev berulang kali meminta sekutu mengirimkan jet tempur.

Baca Juga: Tahu Efeknya Luar Biasa, Hungaria-Austria Kompak Ogah Donasikan Senjata ke Ukraina

Ukraina mengatakan pesawat tempur sangat penting untuk menghadapi superioritas Rusia di udara dan memastikan keberhasilan serangan balasan di masa depan. Tank-tank yang telah dikirimkan negara Barat dapat menjadi ujung tombak serangan balasan tersebut.

Belum ada tanda-tanda keputusan tentang pengiriman pesawat tempur ke Ukraina dan tidak ada tanda-tanda negara Barat akan mengubah sikap mereka dalam isu ini. Sekutu juga tidak bersedia mengirimkan rudal jarak jauh yang dapat menjangkau wilayah Rusia. Sikap mereka pada pesawat tempur tampaknya serupa dengan rudal jarak jauh.

Diyakini Ukraina dan Rusia sedang membangun persenjataan mereka untuk serangan beberapa bulan ke depan. Sepanjang musim dingin perang mengalami kebuntuan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ditanya tentang seruan Lithuania agar negara-negara Barat mengirimkan pesawat tempur ke Ukraina.

"(Itu) mencerminkan pendekatan agresif yang diambil negara-negara Baltik dan Polandia, yang sudah siap melakukan semuanya untuk memprovokasi ketegangan lebih lanjut tanpa memikirkan konsekuensinya," jawab Peskov, Selasa (31/1/2023).

"Sangat menyedihkan pemimpin-pemimpin negara besar di Eropa mendorong agenda Eropa yang tidak tepat dalam peran sebagai penyeimbang untuk mengimbangi kecenderungan ekstremis seperti itu," kata Peskov.

Pada Senin (30/1/2023) Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis tidak mengecualikan pesawat tempur untuk dikirimkan ke Ukraina. Tapi ia menegaskan terdapat beberapa kondisi yang diperlukan sebelum langkah signifikan seperti itu diambil.

Kondisi itu, katanya, termasuk tidak memicu eskalasi atau menggunakan pesawat "untuk menyentuh wilayah Rusia" dan tidak mengakibatkan pasukan Prancis "melemah."

Ia juga mengatakan Ukraina harus meminta pesawat tempur dengan resmi. Sesuatu yang dapat dilakukan saat Reznikov berada di Paris untuk berbicara dengan pemerintah Prancis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: