Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Soal Surya Paloh Bertemu Airlangga Hartarto: Mencairkan Kebekuan Komunikasi

Pengamat Soal Surya Paloh Bertemu Airlangga Hartarto: Mencairkan Kebekuan Komunikasi Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh jadi perhatian publik mengingat keduanya kini berada di dua poros berbeda untuk Pilpres 2024.

Sebagaimana diketahui, Partai Golkar dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sedangkan Partai Nasdem berada di Koalisi Perubahan.

Mengenai hal ini, Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menilai pertemuan tersebut hanya sebatas untuk menjalin silaturahmi.

“Silaturahmi itu menurut saya hanya untuk 'say hello' saja, hanya untuk mencairkan kebekuan komunikasi politik agar tidak kaku dan stagnan,” tegas Surokim, Rabu (1/2).

Baca Juga: Telak! Arief Poyuono Skakmat Sandiaga Uno Soal Tudingan Janji Politik Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto: Dia Mesti Ngaca!

Menurut Surokim, peluang kerja sama antarkeduanya terbuka lebar pada sisi penguatan politik kebangsaan. Golkar dan Nasdem sama-sama mempunyai kekuatan politik besar di kancah perpolitikan Indonesia.

"Peluang itu bisa saja terjadi minimal untuk menguatkan politik kebangsaan sebagai parpol nasionalis. Sebagai kekuatan politik nasional, silaturahmi itu penting agar bisa menyamakan visi-visi besar kebangsaannya," ujarnya.

Selain itu, kata Surokim, kedua partai juga mempunyai latar yang sama yakni berada dalam pemerintahan. Hal itu akan membuat komunikasi keduanya akan lebih mudah.

“Pengalaman kedua parpol di pemerintahan, saya pikir membuat keduanya akan lebih mudah membangun komunikasi lanjutan," ungkapnya.

Kendati demikian, kedua parpol itu juga dinilai akan sulit bekerja sama dalam bentuk koalisi. Salah satu penyebabnya adalah Golkar dan Nasdem berada dalam poros koalisi yang berbeda.

“Namun menurut saya peluang untuk membangun koalisi di antara keduanya akan sulit dan jalannya sepertinya terjal,” ujar Surokim.

Baca Juga: Anies Baswedan Resmi Didukung 3 Partai Tapi Belum Ada Cawapres, Rocky Gerung Sebut Nggak Penting: Nanti Saja H-2 Pendaftaran

Surokim mengungkapkan Golkar masih akan mengamati perkembangan dinamika politik sembari menunggu arahan dari Jokowi.

"Golkar tentu masih akan melihat situasi dan kondisi. Dan, rasanya masih akan menunggu komando Pak Jokowi dan juga melihat kecenderungan PDIP untuk mengarahkan dukungan KIB. Dan, sepertinya akan berbeda dukungan capres dengan Nasdem,” pungkas Surokim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: