Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Bilang Aliansi AUKUS Malah Bawa Banyak Masalah: Lahirlah Perlombaan Senjata

China Bilang Aliansi AUKUS Malah Bawa Banyak Masalah: Lahirlah Perlombaan Senjata Kredit Foto: Reuters/Yonhap/Angkatan Laut Korea Selatan
Warta Ekonomi, Moskow -

China menilai Aliansi keamanan trilateral AUKUS antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat melahirkan beragam masalah. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning, Rabu (1/2/2023) mengatakan, AUKUS memicu perlombaan senjata di Asia-Pasifik, merusak rezim non-proliferasi nuklir, dan mengancam stabilitas regional.

Baca Juga: Amerika Tutup Operasi, AUKUS Makin Ketar-ketir dengan Kapal Selamnya karena...

“Meskipun disebut 'kemitraan keamanan trilateral,' AUKUS pada dasarnya adalah tentang memicu konfrontasi militer melalui kolaborasi militer. Tampaknya didorong oleh pemikiran Perang Dingin. Ini menciptakan risiko proliferasi nuklir tambahan, memperburuk perlombaan senjata di Asia-Pasifik, dan merusak perdamaian regional dan stabilitas. China sangat prihatin dan dengan tegas menentangnya," kata Mao dalam jumpa pers rutin.

China percaya bahwa kerja sama regional apa pun seharusnya hanya didasarkan pada aspirasi perdamaian dan pembangunan, dan tidak ditargetkan pada pencegahan negara ketiga, tambah juru bicara itu.

"Kami mendesak AS, Inggris, dan Australia untuk meninggalkan pola pikir Perang Dingin dan zero-sum mereka, menghormati kewajiban internasional mereka, dan bertindak demi perdamaian dan stabilitas kawasan," katanya, seperti dilansir Sputnik.

Australia, AS, dan Inggris mengumumkan kemitraan pertahanan trilateral baru yang disebut AUKUS pada September 2021.

Prakarsa pertama yang diumumkan di bawah pakta pertahanan AUKUS adalah pengembangan teknologi kapal selam bertenaga nuklir untuk Angkatan Laut Australia, sehingga pemerintah Australia memutuskan untuk meninggalkan perjanjiannya, yang diperkirakan mencapai 66 miliar dolar AS pada saat itu, dengan perusahaan Grup Angkatan Laut Prancis untuk pembangunan kapal selam diesel-listrik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: