Nusantara Fashion House Diresmikan di Malaysia, Kemendag: Perkuat Ekspor Fesyen Indonesia
Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan Nusantara Fashion House di Strand Mall pada Jumat (3/2/2023) di Kota Damansara, Kuala Lumpur, Malaysia. Pembukaan Nusantara Fashion House ini upaya untuk meningkatkan ekspor fesyen Indonesia ke mancanegara.
Upaya seperti ini akan terus diperluas agar modest fashion Indonesia semakin dikenal di kawasan dan di dunia. Kegiatan ini digelar atas kejelian lembaga Futurist Foundation Malaysia melalui Usahawan Nusantara Ventures Sdn Bhd yang mampu melihat peluang fesyen dari Indonesia untuk masuk ke pasar Malaysia.
"Saya mengapresiasi Futurist Foundation yang sangat jeli melihat pasar fesyen di Malaysia. Kemendag dan pemangku kepentingan lain di Indonesia membantu memfasilitasi adanya Nusantara Fashion House berjalan dengan mulus, tidak hanya saat peluncuran awal, tetapi juga untuk pengembangan dan keberlanjutan Nusantara Fashion House," ujar Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto dalam keterangannya, Sabtu (4/2/2023).
Suhanto mengatakan Nusantara Fashion House merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Trade Commitment pada Jakarta Muslim Fashion Week selama gelaran Trade Expo Indonesia ke-37 tahun 2022. Nusantara Fashion House yang menempati area seluas 700 meter persegi memberikan peluang baru masuknya produk-produk fesyen Indonesia ke Malaysia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, menambahkan kualitas modest fashion Indonesia sangat mumpuni untuk mengisi pasar Malaysia, bahkan pasar dunia.
Baca Juga: Omzet Naik Empat Kali Lipat, Brand Fashion Lokal Terus Berinovasi dengan Meluncurkan Produk Baru
Dengan adanya Nusantara Fashion House diharapkan cakupan produknya lebih luas, termasuk produk kecantikan, kerajinan, dan lain-lain sehingga ekspor produk Indonesia termasuk dari usaha kecil dan menengah (UKM) semakin meningkat ke Malaysia.
"Kemendag dalam beberapa tahun ini memberikan dorongan bagi pengembangan fesyen dengan pendekatan ekosistem. Di dalamnya ada industri tekstil, akademisi, dan fesyen desainer atau brand. Harapannya tentu pendekatan ini bisa menghasilkan industri fesyen yang berkelanjutan," imbuh Didi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement