Saat ini, progres pembangunan proyek LRT Jabodebek telah mencapai 89,11%. Untuk mempercepat proses pembangunan tersebut sehingga dapat beroperasi pada Juli 2023, PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkolaborasi bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
PT KAI juga berkomitmen menyelesaikan proyek LRT Jabodebek dengan good corporate governance (GCG). “KAI menggandeng BPKP agar semua pengeluaran tentang LRT dari Jabodebek di-review dan KAI mengeluarkan pembiayaan sesuai rekomendasi dari BPKP. Dengan sudah ditinjau oleh auditor negara, pembayaran yang dilakukan KAI kepada konraktor sudah memiliki akuntabilitas sesuai tata kelola,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus di Jakarta, kemarin.
Baca Juga: Progress 84%, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Beroperasi Juli
Lebih lanjut, terkait dengan LRT Jabodebek, Joni mengatakan pihaknya akan mengoperasikan sistem communication-based train control (CBTC) dengan grade of uutomation (GoA) level 3.
CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kerta dan memproyeksikan serta memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.
Dalam satu hari, lanjut Joni rata-rata LRT Jabodebek akan beroperasi sebanyak 434 perjalanan dengan kapasitas 1.308 di setiap rangkaiannya. Nantinya, LRT Jabodebek akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.27 dengan headway 4 menit untuk Stasiun Dukuh Atas ke Cawang serta 8 menit dari Cawang ke Harjamukti dan Cawang ke Jati Mulya.
“KAI mengucapkan terima kasihkepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat atas terjalinnya kerja sama yang baik salam ini. Sehingga diharapkan LRT Jabodebek dapat melayani pelanggan pada waktu yang telah ditentukan,” pungkas Joni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement