Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peneliti BRIN Ungkap Hambatan Besar Koalisi Perubahan, Anies Diganggu Pendukung Pemerintah Hingga Kelompok Islamofobia?

Peneliti BRIN Ungkap Hambatan Besar Koalisi Perubahan, Anies Diganggu Pendukung Pemerintah Hingga Kelompok Islamofobia? Kredit Foto: Antara/Arnas Padda
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Pusat Riset Politik-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai gangguan yang dialami oleh calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, datang dari kesadaran demokratik masyarakat Indonesia yang belum menyeluruh dan kuat.

Seperti diketahui, banyak pihak yang menyebut pengganggu Anies datang dari Istana, pendukung pemerintahan saat ini, hingga kelompok Islamofobia.

Baca Juga: Gangguan ke Anies Disebut Datang dari Istana hingga Kelompok Islamofobia, Begini Penjelasan Pengamat

Hal ini terjadi sebelum Eks Gubernur DKI Jakarta itu resmi dideklarasikan oleh tiga partai dalam Koalisi Perubahan, yaitu NasDem, PKS, dan Demokrat.

Firman berkaca pada negara dengan demokrasi yang kuat, sosok potensial pemimpin seharusnya tak perlu mendapatkan gangguan seperti yang terjadi pada Anies.

Baca Juga: Anies Sering Diganggu Pendukung Istana Hingga Kelompok Islamfobia, Peneliti BRIN Buka-bukaan: Kalau Tidak Diredam...

"Orang berbeda pendapat itu biasa, semakin tangguh pertarungan itu semakin dinikmati sebagai bentuk pengejawantahan adanya komitmen bersama untuk membangun kebaikan bagi bangsa dan negara," ujar Firman dalam diskusi 'Indonesia Leaders Talk', Minggu (5/2/2023).

Gangguan yang terjadi pada Anies dan partai politik pendukungnya, mengingatkannya pada buku How Democracies Die. Mengutip buku tersebut, demokrasi mati kalau perbedaan dianggap sebagai momok dan bencana.

Demokrasi juga akan semakin lemah jika mereka yang berkuasa menggunakan seluruh perangkatnya untuk membunuh kalangan yang berseberangan. Ia berharap hal tersebut tak terjadi di Indonesia, dengan menganggap perbedaan dipandang sebagai bagian demokrasi yang harus dipelihara.

"Ini sebetulnya akar dari mengapa gangguan-gangguan itu demikian besar, demikian terasa, kadang juga demikian kekanak-kanakan. Karena memang kesadaran demokrasi yang belum kuat atau lemah di Indonesia saat ini, yang sayangnya tidak hanya di level masyarakat, tapi juga di level elite," ujar Firman.

Baca Juga: Diprediksi Bakal Dapat Gangguan Setelah Ketiga Partai Koalisi Resmikan Dukungan, Anies Baswedan Mohon Siap-siap!

Tantangan akan dihadapi Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS yang sudah menyatakan dukungan kepada Anies. Mereka akan menghadapi suatu kelompok yang mengupayakan terbangunnya sistem politik pascareformasi.

Inti dari sistem politik pasca reformasi adalah post-democracy, yang terindikasi dari semakin turunnya indek demokrasi. Budaya politiknya permisif atau terbuka terhadap keinginan kekuasaan, yang seakan menjadikan perangkat pemerintahan sebagai alat menjegal lawan politiknya.

Baca Juga: Punya Watak Kuat, Surya Paloh Disebut Sudah Berhitung Potensi Bisnisnya Diganggu Akibat Dukung Anies Baswedan: Dia Sudah Tak Peduli Lagi!

"Inilah tantangan yang dihadapi oleh Koalisi Perubahan saat ini, karena sedang tumbuh dan juga kalau menang pun, kekuatan yang sedang tumbuh ini tidak segera diredam, ini akan menjadi pekerjaan rumah," ujar Firman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: