Politikus Jerman Kritik Langkah Bungkam Kanselir Usai Janjikan Tank Leopard buat Ukraina
Sekutu Jerman di Eropa secara mencurigakan "bungkam" setelah berjanji untuk mengirim tank buatan Barat ke Ukraina, kata pemimpin Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD), Kevin Kuhnert, Minggu.
Berlin sedang berjuang untuk menemukan Leopard 2 untuk digunakan Kiev dalam konflik dengan Rusia, menurut politikus tersebut.
Baca Juga: Adem Nih Kata-kata Kanselir Jerman: Nihil Ancaman dari Tuan Putin
“Selama beberapa minggu terakhir, ada kesan bahwa setiap orang ingin memasok [tank buatan Barat ke Ukraina] dan Jerman adalah satu-satunya yang tidak melakukannya,” kata Kuhnert dalam wawancara ZDF.
“Sekarang kita melihat bahwa Jerman membuat kewajiban khusus untuk mengirimkan sebuah perusahaan tank. Dan tiba-tiba suasana menjadi sangat sunyi di sekitar kami," imbuhnya.
Pemimpin SPD juga mencatat persediaan Macan Tutul dan amunisi Berlin yang rendah untuk mereka, menjelaskan bahwa tidak ada "gudang besar" di mana semua tank siap dan menunggu untuk dipesan.
“Persediaannya langka,” kata Kuhnert kepada ZDF.
Kanselir Olaf Scholz mengkonfirmasi pengiriman 14 tank Leopard 2 ke Kiev pada akhir Januari. Selain itu, pemerintah memberikan izin kepada operator lain dari tank buatan Jerman untuk mentransfer saham mereka.
Presiden AS Joe Biden mengkonfirmasi pada hari yang sama bahwa Amerika akan mengirim 31 tank M1 Abrams miliknya. Namun, seperti halnya dengan Jerman, tidak ada garis waktu yang diberikan untuk pengiriman tersebut.
Juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan pekan lalu bahwa Washington "tidak memiliki persediaan tank ini secara berlebihan".
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan kepada Nikkei Asia minggu lalu bahwa Athena tidak dapat menyisihkan tank Leopard 2 mereka, karena mereka “sangat diperlukan untuk postur pertahanan kita.”
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah berkali-kali mengomentari pengiriman tank Barat untuk Ukraina, dengan mengatakan pada akhir Januari bahwa mereka akan "terbakar" seperti setiap senjata lain di zona konflik.
Peskov mengatakan pada jumpa pers pekan lalu bahwa semakin banyak senjata yang dikirim Barat, semakin banyak Rusia akan memanfaatkan potensi militernya untuk melawan mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement