Jenderal Amerika Kaget Ukuran Balon Mata-Mata China 60 Meter: Bayangkan Beratnya
Jenderal VanHerck mengatakan AS masih bekerja untuk menentukan apakah puing-puing itu termasuk bahan yang berpotensi berbahaya, seperti bahan peledak atau komponen baterai.
Politisi Republik menuduh Presiden AS Joe Biden melalaikan tugas karena membiarkan balon melintasi negara tanpa hambatan.
Baca Juga: Kosta Rika: Soal 'Balon Mata-Mata' China Sudah Minta Maaf Kok
Keputusan untuk menembak jatuh juga memicu pertikaian diplomatik antara AS dan China, dan mendorong Menteri Luar Negeri Antony Blinken membatalkan jadwal perjalanan ke Beijing yang ditujukan untuk meredakan ketegangan.
Pada hari Senin, China menuduh AS menggunakan "kekuatan sembarangan" saat menjatuhkan balon. Dikatakannya "jelas bereaksi berlebihan dan secara serius melanggar semangat hukum internasional".
AS yakin balon itu digunakan untuk memantau situs militer yang sensitif.
Laksamana Mike Mullen, mantan ketua Kepala Staf Gabungan AS, menolak anggapan China bahwa China mungkin telah melenceng, dengan mengatakan bahwa China dapat bermanuver karena "memiliki baling-baling".
"Ini bukan kecelakaan. Ini disengaja. Itu intelijen," tambahnya.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri China telah mengkonfirmasi bahwa balon kedua, yang saat ini melayang di atas Amerika Latin, juga milik China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement