Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Hubert Burda, Pemilik Majalah Playboy yang Terkenal sebagai Tokoh di Industri Media

Kisah Orang Terkaya: Hubert Burda, Pemilik Majalah Playboy yang Terkenal sebagai Tokoh di Industri Media Hubert Burda. | Kredit Foto: Twitter/DLD Conference
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dikenal karena gaya hidupnya yang glamor, Hubert Burda adalah salah satu orang terkaya dunia yang mewarisi dan menjalankan perusahaan media keluarganya selama lebih dari 20 tahun sebelum menyerahkan kendali pada tahun 2010.

Hubert Burda telah mengalihkan saham Burda Media kepada kedua anaknya, Elisabeth dan Jacob yang masing-masing kini memegang 37,4% saham perusahaan.

Namun, Hubert masih memiliki hal untuk menerima manfaat ekonomi dari saham tersebut. Perusahaan telah memanfaatkan merek ikoniknya dengan memindahkannya ke ruang digital, yang menyumbang sekitar setengah dari pendapatannya.

Baca Juga: Orang Terkaya Dunia Bernard Arnault Diprediksi Bakal Terus Bekerja Hingga Akhir Hayat, Segini 'Jatah' ke Anak-Anaknya!

Burda adalah sejarawan dan pemilik perushaan media Jerman yang telah menerbitkan lebih dari 250 majalah di dalam dan di luar Jerman, termasuk Focus dan Bunte.

Burda adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari ayahnya, Franz dan ibunya, Aenne Burda. Ia belajar Sejarah Seni dan Sosiologi di Ludwig Maximilian University of Munich, dan mendirikan Pusat Komunikasi Inovatif Hubert Burda di Universitas Ben-Gurion, Israel.

Pada tahun 2005, bersama dengan penerbit Jerman, dia memprakarsai proyek Paten fur Toleranz untuk mendukung Pusat Yahudi Jakobsplatz di Munich.

Saat masih duduk di kelas enam, Burda mengambil pelajaran melukis setiap hari dan berharap menjadi pelukis. Namun bertentangan dengan keinginan ayahnya. Ayahnya mengizinkan dia untuk belajar sejarah seni hanya dengan syarat dia menunggu sampai setelah usia 25 tahun untuk memulai.

Setelah beberapa kali magang di biro iklan dan penerbit AS, Burda bekerja hingga tahun 1974 sebagai direktur penerbitan majalah Burda Bild und Funk. Sebagai proyek independen, pada tahun 1969 ia mendirikan majalah The Magazine For Men.

Pada tahun 1993, Burda bekerja sama dengan Helmut Markwort untuk mengembangkan majalah berita Focus, saingan Der Spiegel.

Pada tahun 1999, Burda mengganti nama perusahaan induk menjadi Hubert Burda Media. Di bawah kepemimpinan ayahnya, pendapatan perusahaan dibagi rata antara percetakan dan penerbitan, tetapi di bawah kepemimpinan Hubert perusahaan secara signifikan memperluas operasi digital dan internasionalnya, termasuk usaha patungan dengan Hachette, Microsoft dan Rizzoli serta ekspansi internasional ke negara-negara seperti Singapura, Thailand, India, dan Rusia.

Portofolio Burda Media terdiri dari 600 produk media di 20 negara, termasuk Focus dan Bunte serta Cosmopolitan dan Playboy edisi Jerman. Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai USD4,6 miliar (Rp69,6 triliun).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: