Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isu Emisi Karbon Minyak Sawit Paling Tinggi Sangat Keliru, Ini Buktinya!

Isu Emisi Karbon Minyak Sawit Paling Tinggi Sangat Keliru, Ini Buktinya! Kredit Foto: Dok. ANJ.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengkaitan produksi minyak nabati termasuk minyak sawit terhadap emisi karbon menjadi salah satu isu lingkungan global. Lantas, bagaimana perbandingan emisi karbon yang dihasilkan dari masing-masing minyak nabati global tersebut? 

Studi Beyer et al. (2020) dan Beyer dan Rademacher (2021) dalam laporan PASPI menemukan, pada level ekosistem global, kebun sawit dunia merupakan penghasil minyak nabati paling rendah emisi dibandingkan sumber minyak nabati lainnya.

Baca Juga: Waduh! Impor Minyak Sawit India Anjlok Selama Januari 2023

Jika dibandingkan, emisi karbon yang dihasilkan minyak kedelai 425 persen lebih tinggi dibandingkan minyak sawit; kemudian emisi minyak rapeseed 242 persen lebih tinggi; emisi minyak biji bunga matahari 225 persen lebih tinggi; emisi minyak kacang tanah 424 persen lebih tinggi; emisi minyak kelapa 337 persen lebih tinggi; dan emisi minyak zaitun 342 persen lebih tinggi dibandingkan minyak sawit.

"Dengan demikian, ranking penghasil emisi terendah hingga tertinggi minyak nabati adalah minyak sawit, minyak biji bunga matahari, minyak rapeseed, minyak zaitun, minyak kelapa, minyak kedelai, dan minyak kacang tanah," catat laporan PASPI. 

Tidak hanya itu, emisi karbon minyak sawit untuk seluruh negara produsen minyak sawit dunia (kecuali Nigeria) lebih rendah dari seluruh emisi negara-negara produsen minyak nabati dunia.

Indonesia, Malaysia, dan Thailand merupakan produsen minyak sawit yang paling rendah emisi karbonnya. 

Baca Juga: Ketahanan Energi Global Disumbang oleh Minyak Sawit, Apa Buktinya?

Rangkuman hasil studi PASPI juga menemukan emisi minyak kedelai yang paling rendah berasal dari India. Sementara untuk minyak rapeseed, emisi paling rendah berasal dari Perancis dan Kanada, sedangkan untuk minyak biji bunga matahari, emisi terendah dari Amerika Serikat.

"Studi tersebut justru membuktikan isu yang menyebutkan emisi karbon minyak sawit lebih tinggi adalah isu yang keliru. Justru sebaliknya, emisi karbon minyak nabati lainnya lebih tinggi dibandingkan emisi minyak sawit," catat laporan PASPI. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: