Kian Cerahkan Masa Depan, Kemensos Bantu Korban Penyalahgunaan Napza Berbenah Menjadi Pengusaha
Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Ia mengaku, selain belajar memasak murid kelasnya yang rata-rata korban napza diajarkan berjualan. Selama ini, katanya hasil masakan mereka dijual ke Sentra Kreasi ATENSI (SKA) Baturraden.
"(Produk yang dijual di SKA), ada dimsum, terdiri dari siomay otektik, siomay ala canton, lumpia udang, hakau, siomay ayam udang, kwotie. Ada singkong merekah, telung tape gulung, piscok, egg roll, cemilan singkong," ungkap Lidia.
Baca Juga: Jadi Perhatian Kemensos, Bocah Selamat Kasus Serial Killer Wowon di Bekasi Mulai Tunjukkan Keceriaan
Lidia menyebut semua produk tersebut benar-benar dibuat oleh para korban napza di Sentra Satria Baturraden. Azhar Budiarto (28), satu diantara 12 korban napza yang melakukan rehsos merupakan murid kelas vokasional tata boga.
Azhar bercerita ia memilih kelas tata boga lantaran ingin memiliki usaha kuliner. Selain membuat produk untuk dijual di SKA, Azhar juga bekerja sebagai pelayanan disana.

"Ya emang suka masak, waktu di rumah juga sering masak. Rencananya mau di rumah pengen bikin usaha kue kering dan angkringan, kebetulan di SKA itu kan ada angkringan jadi berbekal pengalaman dari sini ya diterapin di rumah nanti," ucap Azhar.
Hajid Nabillah Baihaqi (27) korban napza lainnya juga memilih vokasional tataboga lantaran ingin meneruskan usaha sang ayah. Selepas menyelesaikan program rehsos, ia mengaku akan berjualan bubur ayam bertopping.
"Saya bantu usaha ayah dan kebetulan kuliner jualan bubur ayam, jadi kita bisa nambahin toping-toping. Bisa mainin topping, jadi kalau pulang mungkin bisa diterapkan. Rencananya begitu. Mungkin dikasih keju mozarella," kata Hajid.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement