Sudah Turki Dihantam Gempa, Erdogan Kini Dibikin Ketar-Ketir Pesan dari Ekonom
Ekonom mengatakan Turki, yang telah terperosok dalam krisis ekonomi dan krisis biaya hidup memburuk selama beberapa tahun, diperparah oleh gempa dahsyat pada Senin (6/2/2023).
“Sayangnya, ekonomi Turki sudah dalam kesulitan, seperti yang kita semua tahu; inflasi tinggi, defisit anggaran, defisit neraca berjalan, dan seterusnya,” Arda Tunca, seorang ekonom di PolitikYol yang berbasis di Istanbul, mengatakan kepada CNBC pada Selasa (7/2/2023).
Baca Juga: Turki Lebih Disorot, Peneliti Miris Lihat Situasi yang Terjadi di Suriah karena...
Tunca menilai, itu dipicu oleh oleh kombinasi harga energi global yang tinggi, pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina.
Terutama, kata dia, kebijakan ekonomi yang diarahkan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan yang telah menekan suku bunga meskipun inflasi lebih dari 80%, mengirimkan lira Turki ke rekor terendah terhadap dolar.
“Dan jelas gempa ini akan memberi banyak tekanan pada ekonomi Turki di sisi inflasi, serta di sisi anggaran,” katanya.
Yang terburuk, kata Tunca, dari dampak gempa dahsyat terhadap Turki akan semakin tidak menguntungkan bagi rezim Erdogan.
"Saya pikir kita akan mengalami dampak yang sangat dalam dari peristiwa yang tidak menguntungkan ini," tegasnya.
Puluhan pemimpin dan organisasi dunia telah menjanjikan dukungan untuk Turki dan Suriah.
Erdogan mengatakan bahwa 70 negara telah menawarkan dukungan mereka, dan bahwa 8.000 orang di Turki telah diselamatkan pada Selasa sore. Sepuluh kapal dan 54 pesawat kargo saat ini terlibat dalam operasi penyelamatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement