Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buntut Kerusuhan PT GNI Morowali Utara, GSBI: Kaum Buruh Makin Diperlakukan Tidak Adil

Buntut Kerusuhan PT GNI Morowali Utara, GSBI: Kaum Buruh Makin Diperlakukan Tidak Adil Kredit Foto: YouTube LBH DPP PPMI.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Insiden kerusuhan antarpekerja PT Gunbuster Nickel Industri alias PT GNI Morowali Utara  terjadi pada Desember 2022 lalu. Kendati begitu, penyelesaian perkara atas kerusuhan tersebut hingga kini masih menjadi tanda tanya. Bahkan, kondisinya kini justru dinilai tidak lebih baik daripada sebelumnya.

DPP Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), Ismet, mengungkapkan bahwa hampir tiga bulan sejak kerusuhan terjadi, situasi di PT GNI membuat kaum buruh diperlakukan makin tidak adil. Hal itu membuat GSBI menegaskan kembali mendesak langkah serius pemerintah Indonesia serta menuntut kehadiran negara dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami buruh di PT GNI.

Baca Juga: Said Didu Dorong Pemerintah Adakan Rapat Darurat Soal PT GNI: Adakah yang Bernyali?

"Ini sudah hampir memasuki bulan ketiga, tetapi situasinya bukan memberikan keadilan kepada kaum buruh, tetapi potensinya justru membuat kaum buruh diperlakukan makin tidak adil," tegas Ismet dalam channel YouTube LBH DPP PPMI bertajuk "Penanganan Kasus Morowali, Cenderung Lebih Merugikan Kaum Buruh Pribumi..!!" disimak pada Jumat, 10 Februari 2023.

Pihaknya pun kembali menyoroti hadirnya investasi asing ke Indonesia yang seharusnya memberikan keadilan bagi semua pihak, mulai dari investor, pemerintah, rakyat sekitar, hingga kaum buruh pribumi. Begitu juga seharusnya yang diberikan oleh PT GNI di Morowali Utara. Namun yang terjadi justru sebaliknya, tidak ada keadilan bagi kaum buruh pribumi di Tanah Airnya sendiri.

Baca Juga: Lawan Ketidakadilan Pabrik Sai Apparel Grobogan, Erma Oktavia: Manajernya Gak Takut Tuhan!

"Situasi itu saya kira tidak boleh dibagi-bagi, negara saja yang untung atau kekuasaan saja yang untung, tetapi empat pihak harus mendapatkan porsinya secara tepat," tegasnya lagi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: