Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Jabarkan Ciri-ciri Politisi Sejati, Said Didu: Iya, Biar Tidak Dijadikan Kambing Congek!

Anies Baswedan Jabarkan Ciri-ciri Politisi Sejati, Said Didu: Iya, Biar Tidak Dijadikan Kambing Congek! Kredit Foto: Twitter/Said Didu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan pada kesempatan beberapa waktu lalu menegaskan bahwa segala sesuatu pada dasarnya merupakan keputusan politik.

"Keputusan jalan tol, penempatan bandara, pendidikan, kesehatan, itu semua adalah keputusan politik. Tapi, sering sekali justru kita enggan sekali berada di wilayah itu," tandasnya.

Anies menceritakan, saat dirinya masih menjadi seorang Rektor. Dia bertanya kepada salah seorang mahasiswanya terkait masa depannya setelah wisuda.

Baca Juga: Berani Pinjam Rp50 Miliar, Anies Baswedan Disebut Bisa Bikin Utang Negara Bengkak Rp50 Ribu Triliun Kalau Jadi Presiden, Waduh...

Si mahasiswa dengan percaya dirinya mengaku enggan masuk ke dunia politik. Dan, menganggap dunia politik itu dunia yang kotor.

"Bersih dan kotor itu bukan sektor. Kotor dan bersih adalah soal cara menjalani di sektor apapun. Mau masuk di sektor pendidikan pun bisa kotor. Mau masuk bisnis pun bisa kotor, mau masuk politik pun bisa kotor," imbuhnya.

Sebaliknya, dikatakan Anies. Mau masuk pendidikan, bisa bersih. Bisnis, pun begitu, bisa bersih. Dan, masuk politik, bisa dikerjakan dengan cara yang benar.

Senada dengan Anies, Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu, mengatakan memang dibutuhkan orang-orang yang tidak bermasalah masuk ke dunia politik.

"Nah ini yg benar. Dibutuhkan orang tidak bermasalah," ujar Said Didu dikutip dari unggahan twitternya, @msaid_didu (10/2/2023).

Baca Juga: Anies Baswedan Mohon Siap-siap, Rocky Gerung Blak-blakan Soal Kemungkinan Surya Paloh Kabur: Dia Itu...

Lebih lanjut ditekankan pria kelahiran Pinrang itu, dirinya membenarkan pernyataan Anies, agar tidak ada orang bermasalah yang ditampung dan dijadikan kambing congek.

"Bukan menampung orang bermasalah untuk dijadikan kambing congek," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: