Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga Bertemu Muhaimin, PKB Gabung KIB Jelas Lebih Realistis

Airlangga Bertemu Muhaimin, PKB Gabung KIB Jelas Lebih Realistis Airlangga Muhaimin | Kredit Foto: Ist

Oleh sebab itu, PKB mengambil sikap dengan melakukan banyak pertemuan politik. KIB bisa dilihat sebagai koalisi yang berpeluang menjadi koalisi tempat PKB berlabuh.

"Posisinya PKB ikut ke KIB. Tentu tidak lagi dengan tawaran cawapres. Lebih sebagai pilihan terakhir di saat bangunan koalisi yang akan dibangun tak juga terwujud. Dugaanku, bergesernya posisi PKB ke KIB adalah jalan realistis bagi PKB," pungkasnya.

Kontestasi Dinamis

Sementara itu, Direktur Riset Indonesia Political Research dan Consulting(IPRC), Leo Agustin mengatakan, pertemuan antara partai politik dan juga keberadaan koalisi yang ada saat ini adalah sangat dinamis.

“Kalau saya berharap terjadi kontestasi yang dinamis. Karena warga akan disuguhkan dengan persaingan ide dan gagasan segar untuk 2024,” kata Leo, Jumat ( 10/2). Di mana koalisi yang ada saat ini masih sangat mungkin untuk berubah, tergantung kesepakatan mereka.

Pada Jumat pagi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto jalan bareng dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Ketum Airlangga berseloroh, “Kita berjalan perlahan-lahan tapi pasti.”

Dalam dua pekan kemarin, Golkar memang disibukkan dengan kunjungan sejumlah parpol, yaitu Nasdem, PKS dan PKB. Golkar diajak untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan, meski statusnya masih tergabung di KIB.

Golkar berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan PAN dan PPP. Dari KIB sendiri belum menentukan siapa capres mereka. Yang sudah pasti, Golkar dengan Ketum Airlangga, yang memiliki pengalaman panjang sebagai  pejabat publik, maupun di dunia politik.

Nama Anies Baswedan sudah muncul, diusung sebagai Capres oleh Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat, namun kabarnya pengusungan koalisi ini juga mulai goyah. “Kalau Anies Baswedan digeser dengan nama lain karena koalisi partai meninggalkannya, maka akan terasa hambar,“ kata Leo.

Jika Anies tersingkir, maka tokoh-tokoh yang akan maju akan mudah ditebak. “Padahal kita berharap kontestasi politik berjalan dinamis,” tandas Leo.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: