Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanggapi Musni Usmar yang Tuduh Ada Survei Bayaran, Ruhut Sitompul: Tinggal Tunggu Stroke

Tanggapi Musni Usmar yang Tuduh Ada Survei Bayaran, Ruhut Sitompul: Tinggal Tunggu Stroke Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkataan sosiolog, Musni Umar, yang menuding adanya praktik survei bayaran karena Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tidak dinobatkan sebagai partai pemenang pemilu menuai hardikan dari politisi kawakan, Ruhut Sitompul. Belum lama ini, ia membuat cuitan di akun pribadinya.

"Musni Umar kadrun makin pesong gila lihat Lembaga Survei," ujar Ruhut Sitompul dikutip dari unggahan Twitter-nya, @ruhutsitompul.

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, hasil survei dari lembaga survei tidak sesuai dengan keinginan mantan Rektor Universitas Ibnu Khaldun itu.

Baca Juga: Jadi Perbincangan Publik, Nasdem Harapkan Sandiaga Uno Beri Klarifikasi Soal Surat Utang Anies

"(Hasil survei) yang hasilnya nggak sesuai keinginan ketololannya, tinggal tunggu stroke," tukasnya.

Sebelumnya, Musni Umar menganggap, survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga dalam tanda kutip, saat ini tidak akan pernah menyajikan data yang seimbang.

"Hasil survei bayaran tidak akan pernah tempatkan Nasdem sebagai pemenang pemilu," ujar Musni Umar dikutip dari unggahan Twitter-nya, @musniumar.

Baca Juga: Pencalonan Anies Tak Dongkrak Elektabilitas Nasdem, Musni Umar Curiga Survei Bayaran

Musni Umar berkata, dengan berkaca pada kunjungan yang terus dilakukan Anies ke daerah, mustahil jika tidak mendongkrak elektabilitas Nasdem.

Baca Juga: NasDem Cs Kian Mendekat, Duet Anies Baswedan-Airlangga Bisa-bisa Mantap: Mereka Dinamis...

"Kalau lihat fenomena sosial saat Anies berkunjung di setiap daerah, sebagai sosiolog, saya yakin Nasdem elektabilitasnya tdk seperti hasil survei," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: