Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luar Biasa Kedatangan Tim Kemanusiaan Indonesia di Turki, Ternyata Langsung Lakukan Ini

Luar Biasa Kedatangan Tim Kemanusiaan Indonesia di Turki, Ternyata Langsung Lakukan Ini Kredit Foto: Reuters/Sertac Kayar
Warta Ekonomi, Ankara -

Turki pada Minggu (12/2/2023) menerima kedatangan tim Kemanusiaan Indonesia untuk gempa Turki. Tim yang tiba di Adana, akan melanjutkan perjalanan menuju Antakya, Hatay, yang berjarak sekitar 199 km.

Para personel tim menuju lokasi terdampak gempa usai mendapatkan arahan dari Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Turki.

Baca Juga: Kacau, Otoritas Turkiye Tangkap 64 Orang yang Jarah Bangunan Rusak Bekas Gempa

Dubes Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, yang menyambut Tim Kemanusiaan Indonesia di Adana menyampaikan kepada tim Urban Search and Rescue (USAR) Basarnas dan BNPB, sampai dengan Sabtu malam (11/2/2023), tim penolong masih menyelamatkan beberapa warga hidup yang berada di reruntuhan. 

“Faktanya sampai kemarin malam masih ditemukan yang masih hidup,” ujar Iqbal dikutip dari siaran pers BNPB, Senin (13/2/2023).

Iqbal mengatakan, ini menunjukkan masih ada peluang untuk menyelamatkan warga. Di samping itu, Iqbal menginformasikan masyarakat setempat terkadang tidak dapat membedakan antara personel SAR dan bantuan kemanusiaan. Ini dapat memicu tekanan kepada responder SAR di lapangan.

“Masyarakat tidak melihat SAR untuk menolong, tetapi masyarakat mengharapkan (tim SAR) datang membawa bantuan,” ujarnya.

Menyikapi kondisi seperti itu, pihak Kedubes telah menyiapkan bantuan logistik untuk mengantisipasi situasi yang diharapkan masyarakat.

Pada kondisi lain, Dubes juga mengatakan, masyarakat terkadang menuntut tim SAR untuk mencari anggota keluarga yang masih di dalam reruntuhan bangunan tanpa melihat kemampuan yang dimiliki oleh tim SAR yang ada di lokasi.

“Jadi ketika masyarakat melihat ada bangunan dan berharap keluarganya yang ada di situ dapat segera dievakuasi, sementara tim rescue tidak berani karena mereka menilai ini tidak aman untuk bekerja. Atau ini hanya dapat dilakukan heavy USAR,” tambahnya.

Menghadapi potensi ketidakpahaman warga, Dubes menyiapkan tenaga relawan yang dapat berbahasa lokal sehingga tidak ada salah komunikasi saat bertugas di lapangan.

Sementara itu, Ketua Tim Kemanusiaan Indonesia, Bambang Surya Putra, menekankan arahan Dubes tadi kepada para personel USAR.

“Tim kami dapat didukung dengan tenaga lokal yang bisa berbahasa sini dan mengerti apa yang diingin oleh masyarakat yang kita layani,” kata Bambang yang juga sebagai Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: