Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Mengelola Banyak Cabang dalam Bisnis Kuliner, Simak 10 Tips Ini!

Cara Mengelola Banyak Cabang dalam Bisnis Kuliner, Simak 10 Tips Ini! Kredit Foto: Unsplash/Eugenia Clara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Banyak cabang bisnis kuliner, katanya banyak rezeki, benar enggak sih? Ternyata, jika kompetensi kita belum cukup baik, bisa jadi banyak cabang malah banyak masalah lho. Ini karena mengelola satu cabang bisnis akan sangat berbeda jika mengelola dua cabang atau lebih.

Oleh karena itu, berikut cara mengelola banyak cabang dalam bisnis kuliner yang dikutip dari YouTube Foodizz Channel:

1. On Top Numbers

Atur semua bisnis dengan angka yang jelas, mulai dari revenue, cost sampai target profit. Pastikan semua tim sepaham dan sependapat, agar bisa bekerja sama mencapai target yang diinginkan. Ini karena angka tidak bisa didapatkan dengan sendirinya, namun perlu kerja sama tim yang kuat. 

Baca Juga: Cara Membuat Konten Video Bisnis Kuliner yang Sukses dan Viral, Simak 10 Tahapan Ini!

2. Kompetensi Tim yang Kuat

SDM yang kurang kompeten masih bisa diupayakan jika cabangnya masih satu. Namun, jika cabangnya sudah banyak, butuh tim yang kompeten dan bagus, meski harus memakan biaya yang cukup besar.

Jadi, jika memang ingin membuka cabang lebih banyak, sudah pasti kita harus merekrut SDM yang berkompeten. 

3. Training and Learning Management

Selain SDM yang kompeten, teknologi juga harus diperhatikan agar bisa menekan banyak biaya, contohnya dengan menggunakan Learning Management System (LMS) yang bisa melakukan training secara serentak dengan sistem digital. Mulai dari SOP, KPI hingga training bisa dikerjakan melalui LMS. Bisa format digital audio, tertulis atau video. Dengan digitalisasi ini, kita bisa memberikan training setiap saat dan mengontrol segala aktivitas karyawan mulai dari rekrutmen hingga training dengan biaya yang lebih murah.

4. Aplikasi Mengelola Operasional Secara Otomatis (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah aplikasi yang dapat membantu pebisnis yang memiliki banyak cabang. ERP membantu otomatisasi proses di dalam perusahaan mulai dari inventory, biaya operasional, pengelolaan belanja multi-cabang dan banyak lagi bisa dilakukan dengan aplikasi otomatisasi ini.

ERP bisa membuat pebisnis menghemat biaya lebih besar sehingga keuntungan bisa lebih maksimal.

5. Strong Operasional Control

Jobdesk atau KPI harus diketahui, dikerjakan, disosialisasikan dengan sangat jelas oleh karyawan yang terlibat. Reward dan punishment pun harus ada dan diberlakukan secara disiplin, dievaluasikan secara rutin bagi setiap orang yang bekerja di perusahaan. Kontrol operasional juga harus diberlakukan secara otomatis ke setiap outlet, baik kontrol rutin atau audit. Ini harus dilakukan agar tertanam budaya kerja yang disiplin di setiap outlet perusahaan.

6. Culture Building

Performa kerja membentuk sikap yang baik, tetapi budaya perusahaan akan membentuk perilaku hati yang baik. Penerapan spiritual perusahaan juga bisa menjadi salah satu solusi untuk mengontrol perilaku karyawan.

Budaya yang dibangun secara konsisten juga akan memberikan lingkungan kerja yang lebih homogen sesuai dengan keinginan kita sehingga memudahkan fungsi kontrol.

Dengan banyaknya cabang akan sulit mengontrol banyaknya karyawan. Tetapi dengan budaya perusahaan akan menyentuh hati mereka lebih baik lagi.

7. External Audit

External audit akan lebih memikirkan kepentingan pemilik dan pemegang saham sehingga hasilnya akan sangat objektif untuk kebaikan perusahaan. Auditor harus dikerjakan oleh eksternal audit perusahaan. Meski mahal, tetapi perlu dilakukan agar bisa dilihat 'uang yang hilang' atau pengeluaran yang buruk.

8. Cashflow Management

Banyak cabang harus dipimpin oleh mereka yang paham akan pentingnya cashflow management. Ini adalah aliran darah dalam bisnis. Cashflow management wajib dipelajari para pemilik pebisnis tanpa terkecuali dan tanpa tapi. Karena gagal mengelola cashflow akan berdampak buruk pada bisnis dalam jangka pendek atau jangka panjang.

9. Coordination and Alignment Meeting

Banyak cabang perlu banyak 'meeting' guna membicarakan inovasi dan strategi bisnis kedepannya. Caranya adalah harus dibuat meeting secara rutin dan dibuat KPI. Hasil dari meeting harus ditindaklanjuti dengan action plan sebagai acuan bagi meeting selanjutnya.

10. Leader and Leadership

Mengelola banyak cabang membutuhkan leader yang visioner, turun ke lapangan untuk melihat kondisi secara langsung, serta mengelola perusahaan dengan kapabilitas yang kuat. Memiliki banyak cabang berarti perusahaan sudah naik level atau scale up, di mana pemimpin menjadi kompas penting arah perusahaan bergerak.

Pemimpin harus memiliki mindset belajar, bukan merasa paling pintar, paling tau dan otoriter.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: