Bukan Benar-benar Mau Mendukung Anies Baswedan, Demokrat dan PKS Hanya Amankan Tempat Sendiri
Tepat sebelum Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengunjungi markas Partai Golkar untuk menemui Airlangga Hartarto, Partai Demokrat dan PKS akhirnya mengumumkan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) mereka.
Langkah ini dianggap sebagai langkah mencari aman agar Partai Nasdem tak bisa berpaling ke koalisi lain.
“Banyak orang mengatakan bahwa Pak Surya kembali ke Golkar menata hubungan dengan Pak Jokowi lagi, lalu berhubungan dengan Golkar sehingga hubungannya dengan Pak Jokowi membaik lagi, memperbaiki komitmen-komitmen yang udah sebelumnya gitu,” ungkap Arie Putra melansir dari Total Politik, Senin (13/02/23).
“Nah di sisi, yang lain artinya kemungkinan besar Pak Surya akan belok dari Koalisi perubahan yang ya katanya tidak superioritas Golkar kan,” tambah dia.
“Nah sedangkan PKS gitu kan PKS dan Demokrat gitu yang dna-nya berbeda karakternya berbeda, apalagi kalau kita melihat langkah-langkah terakhir bagaimana kondisi ini merespon pencalonan Anies Baswedan,” jelasnya.
Misalnya kata dia, saat Partai Demokrat mengumumkan dukungan kepada Anies sebagai calon presidennya tidak lewat konversi pers yang gagah megah seperti layaknya berhubungan calon presiden tapi melalui pers release yang disebar ke media-media.
Kemudian PKS, mengumumkan dukungannya kepada Anies Baswedan saat di bandara dengan kesan terburu-buru dan tidak juga dihadiri oleh pihak Demokrat dan Nasdem.
“Intinya mungkin nggak Pak Surya merevisi langkah politiknya kemarin gitu dan kemudian tidak lanjut dengan Mas Anies apalagi baru ketemu presiden juga ketemu dengan Airlangga?” tanya Arie kepada Politisi senior PDIP, Panda Nababan.
Panda kemudian mengatakan untuk membaca langkah Paloh tidak hanya dilihat dari luar (foto-foto) hasil pertemuannya dengan Presiden Jokowi maupun Airlangga Hartarto, tapi hasil dari pertemuan tersebut.
“Jadi apa yang mau saya gambarkan, itu potret gambar-gambar diluar itu (foto hasil pertemuan) supaya tolong dilihat tidak seperti itu sebenarnya, tidak seperti yang tergambar secara visual,” kata dia.
“Karena, tentu di balik itu ada cerita gitu loh, itu kita mesti juga sampai ke situ gitu. Nah kemudian dibalik gambar itu nanti kelihatan dari indikator-indikator kedepan berkualitas atau tidak pertemuan itu, punya efek atau enggak, ada outputnya gak nanti,” tambahnya.
Jika tidak ada output yang jelas, baik dari pertemuan Paloh dengan Airlangga maupun deklarasi Demokrat dan PKS mendukung Anies, maka kedua pihak sebenarnya tidak ada yang serius.
“Kalau serius kan ada langkah-langkah yang langsung konkret, terukur, kemudian ada output, ada hasil, ada yang jelas ini kan. Kunjungan ini, maksudnya ada apa barangkali ke sanalah itu gede, padahal enggak ada apa-apa coba,” tambah dia.
Menurut Panda, yang perlu dikhawatirkan bukanlah pertemuan atau cara deklarasi namun pembicaraan sebelumnya.
“Kemudian apa? biasanya dalam permainan politik sudah ada inner circle inti, mereka bicara secara rahasia sebelum itu orangnya sih A, orangnya si B, kalau begitu udah, baru berkunjung, datanglah,” jelas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement