DBS Group mencetak rekor kinerja di tahun 2022 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 20% menjadi SGD 8,19 miliar. Total pendapatan naik 16% menjadi SGD 16,5 miliar, melampaui SGD 16 miliar untuk pertama kalinya.
Suku bunga yang lebih tinggi mendorong pendapatan bunga bersih, lebih dari sekadar mengimbangi penurunan pendapatan non-bunga akibat volatilitas pasar keuangan. Adapun pendapatan bunga bersih DBS Group tumbuh 40% ke SDG 10,7 miliar. Margin bunga bersih meningkat 48 basis poin menjadi 2,11% dari suku bunga yang lebih tinggi. Baca Juga: Percepat Akselerasi Digital, DBS Buka Kelas Coding Gratis
Sedangkan total penyaluran pinjaman naik 4% atau SGD 14 miliar dalam mata uang konstan menjadi SGD 415 miliar. Pada tahun 2022, penyaluran pinjamanan ditopang oleh pinjaman korporasi non-perdagangan yang meningkat 5% atau SGD 13 miliar menjadi SGD 248 miliar dari pertumbuhan berbasis luas di seluruh negara dan sektor.
Sementara itu rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) meningkat dari 46% menjadi 43%. Kualitas aset sangat tangguh. Rasio non-performing loan (NPL) menurun dari 1,3% pada akhir 2021 menjadi 1,1%, dan tunjangan khusus turun dari 12 basis poin pinjaman menjadi 8 basis poin. Pengembalian ekuitas naik dari 12,5% ke level tertinggi baru 15,0%.
CEO DBS Piyush Gupta mengatakan, rekor pengembalian ekuitas sebesar 17% untuk kuartal keempat dan 15% untuk setahun penuh mencerminkan keuntungan dari suku bunga yang lebih tinggi serta keuntungan struktural yang signifikan dari inisiatif transformasi DBS selama satu dekade.
"Pertumbuhan pendapatan total buku Komersial sebesar 21% untuk setahun penuh dan 43% untuk kuartal keempat membuktikan kekuatan waralaba kami," ujarnya di Jakarta, Senin (13/2/2023).
Pada kuartal keempat, laba bersih mencapai rekor per kuartal sebesar SGD 2,34 miliar, naik 69% dari tahun lalu. Total pendapatan naik 41% menjadi SGD 4,59 miliar seiring dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 53% sementara pendapatan perdagangan dan keuntungan investasi meningkat dari basis yang rendah.
Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, laba bersih naik 5% karena pendapatan bunga bersih yang lebih tinggi dan tunjangan umum yang lebih rendah mengimbangi penurunan pendapatan non-bunga musiman. Pengembalian ekuitas sebanyak 17,2%, mencatat angka tertinggi dalam kuartal.
Sejalan dengan profil pendapatan yang lebih kuat, dewan direksi mengusulkan dividen final sebesar 42 sen per saham, meningkat enam sen dari payout sebelumnya. Kecuali keadaan yang tidak terduga, dividen tahunan akan naik menjadi SGD 1,68 per saham. Mengingat basis modal yang kuat, dewan direksi juga mengusulkan dividen khusus sebesar 50 sen per saham. Baca Juga: Riset DBS Ungkap Prioritas Utama Transformasi Digital di Indonesia, Simak Detailnya!
“Secara bisnis, DBS Group memiliki pipeline yang sehat dan kami beruntung dapat memiliki kualitas aset yang kuat. Kami berharap agar kepercayaan untuk kembali ke pasar di tahun mendatang akan bertumbuh seiring dengan peningkatan suku bunga dan Tiongkok yang kembali dibuka. Peningkatan signifikan dalam dividen biasa dan dividen khusus menjadi total 92 sen per saham mencerminkan profil pendapatan DBS Group yang resilien dan kekuatan posisi modal kami. Ini membuat total pembayaran untuk tahun keuangan penuh menjadi SGD 2,00 per saham," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement