Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permasalahkan Perempuan Bercadar, Elite Megawati Langsung Habis Dicecar: Fanatisme Jawa...

Permasalahkan Perempuan Bercadar, Elite Megawati Langsung Habis Dicecar: Fanatisme Jawa... Kredit Foto: Antara/Instagram/Faizal Assegaf

Sebelumnya, politisi PDIP Budiman Sudjatmiko mengunggah video sejumlah perempuan bercadar sedang bermain di tanah lapang sembari bernyanyi dan dua foto sejumlah perempuan berkebaya sedang menari dan sejumlah perempuan memakai baju adat nusantara di linimasa Twitter-nya.

Ia membandingkan antara video dan dua foto yang diunggahnya itu. Menurut dia, dalam video perempuan yang bercadar itu yang terjadi adalah interaksi bukan antarbudaya nusantara, tetapi negeri tropis dengan budaya padang pasir.

Baca Juga: Tercerahkan hingga Dukung Anies Baswedan, Eks Elite Megawati: Beliau Akan Menang di Kandang Banteng!

"Dilihat dr pemandangannya, kemungkinan besar ini 1 desa di Jawa (saya tahu membedakan desa2 Jawa & luar Jawa). Dari logatnya, orang2 ini dr luar Jawa. Sayangnya interaksi yg terjadi bukanlah antarbudaya Nusantara: negeri tropis dgn budaya padang pasir," cuit Budiman Sudjatmiko, dikutip FAJAR.CO.ID, Senin (13/2/2022).

Sedangkan narasi pada foto perempuan berkebaya sedang menari itu, politisi PDIP menyebut ia tidak rela kehilangan apa yang pernah ditemuinya semasa kecil dulu, yakni perempuan berkebaya dan bersanggul serta menari lengger.

"Pemandangannya mirip sekali dgn desa kelahiranku. Sawah2 hijau membentang di dataran rendah, dikelilingi kebun karet. Emosi teraduk2 mengingat di masa kecilku biasa kutemui perempuan2 berkebaya & bersanggul menari lengger.. Aku gak rela ini hilang dr desaku," bebernya.

Budiman Sudjatmiko menegaskan, ia bukan etnonasionalis. "Saya BUKAN etnonasionalis atau chauvinis tp keanekaragaman sosial budaya kita yg terkaya no 2 di dunia harus dijaga,"

Baca Juga: Amien Rais Mengincar Anies, Majunya Sosok Ini Justru Ditentang Habis: Kita Tak Boleh Memilih...

"Ia yg akan menyumbang ragam imajinasi pd dunia yg kian seragam mulai thn 2045. Tolak penyeragaman budaya di masa depan maupun dr masa lalu!," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: