Kisruh 'Utang Anies' Memanas, Dede Budhyarto Ikutan Sinis: Kejadian Paling Brutal Sepanjang Sejarah
Menurut Anies Baswedan, pada masa kampanye itu banyak banyak sekali penyumbang, ada yang diketahuinya dan tidak diketahuinya. Termasuk, beber mantan Gubernur DKI Jakarta ini, penyumbang memberikan langsung kepada relawan. "Kemudian, sebenarnya bukan pinjaman, tetapi dukungan, yang pemberi dukungan ini meminta dicatat sebagai utang," bebernya.
Anies menjelaskan, penyumbang itu memberi dukungan sebuah kampanye untuk perubahan dan kebaikan. Jika ia berhasil memenangkan pilkada bersama Sandiaga Uno, itu dicatat sebagai dukungan; bila tidak berhasil dalam pilkada, itu menjadi utang yang harus dikembalikan.
Anies mengungkapkan, dana tersebut bukanlah berasal dari Sandiaga Uno, tetapi yang bersangkutan sebagai penjamin. "Jadi itu dukungan, siapa penjaminnya? Yang menjamin Pak Sandi, jadi uangnya bukan dari Pak Sandi, itu ada pihak ketiga yang mendukung," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta ini dalam kanal YouTube Podcast Merry Riana, dikutip Selasa (14/2/2022).
Dia juga mengakui, ada surat pernyataan dirinya terkait utang tersebut. "Saya yang bertanda tangan dan dalam surat itu saya sampaikan apabila pilkada kalah, saya dan Pak sandiaga Uno berjanji mengembalikan. Apabila kami menang pilkada, ini dinyatakan sebagai bukan utang. Makanya ketika pilkada selesai, menang selesai," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement