Sedih dan Duka Berubah Jadi Kemurkaan, Sentimen Anti-Suriah Jadi Mendidih karena...
Kesedihan dan duka yang mendalam telah berubah menjadi kemarahan di beberapa bagian selatan Turki.
Ini terjadi karena xenophobia mengklaim bahwa pengungsi Suriah menjarah toko-toko dan rumah-rumah penduduk, menyusul kehancuran dan kekacauan yang disebabkan oleh gempa bumi minggu lalu.
Saat upaya penyelamatan berlanjut untuk hari ketujuh di kota Kahramanmaras, Hatay, dan Adiyaman di Turki yang paling parah terkena dampak, sentimen anti-Suriah telah menjamur, dengan komunitas yang terkepung disalahkan secara anekdot atas perampokan dan tindakan kriminalitas lainnya.
"Tahukah Anda apa yang terjadi sekarang, di sini di Antakya? Kami dijarah. Orang Turki dijarah oleh warga Suriah," kata seorang penduduk Antakya kepada Middle East Eye, suaranya penuh amarah.
"Kami berusaha menyelamatkan orang tetapi mereka mencoba merampok kami," tambahnya, tanpa menjelaskan apakah dia secara pribadi melihat orang Suriah terlibat dalam tindakan kriminal atau tidak.
Turki adalah rumah bagi hampir empat juta pengungsi Suriah, setelah membuka perbatasannya bagi mereka yang melarikan diri dari perang saudara yang meletus pada tahun 2011.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, inflasi yang meroket disertai dengan depresiasi lira Turki yang cepat telah menyebabkan kebencian dan xenofobia melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Di pusat kota Antakya, saat tim penyelamat berusaha menghangatkan diri dengan api, rasisme dan xenofobia terlihat jelas.
"Kami telah mendengar dan melihat video penjarahan," kata salah satu pria yang melakukan perjalanan lebih dari 250 km untuk membantu upaya penyelamatan.
Baca Juga: Salut, Sukarelawan Uighur Hibur Para Korban Selamat dari Gempa Turki
Pernyataan itu muncul ketika politisi sayap kanan Umit Ozdag, yang dikenal berulang kali menjajakan pesan anti-Suriah di media sosial, mengatakan kepada lebih dari dua juta pengikutnya di Twitter bahwa warga Suriah merupakan ancaman keamanan nasional.
Pada Minggu, Ozdag dikonfrontasi oleh penyelamat Turki atas retorikanya yang menghasut, dengan politisi diingatkan bahwa orang-orang dari berbagai negara, termasuk Suriah dan Yunani yang dulunya saingan Turki, membantu dalam upaya bantuan.
"Ini orang Suriah, Eropa, orang-orang dari seluruh dunia, bahkan Yunani membantu kami," kata penyelamat sukarelawan kepada Ozdag.
"Kami, apakah Muslim atau Kristen, sudah muak mendengar pembicaraan semacam ini," terangnya.
"Tolong pakai sarung tanganmu dan ambil sampahnya," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement