Ternyata Erdogan Pernah Gembar-Gemborkan Perumahan yang Sekarang Runtuh, Hati-hati Diamuk Rakyat Turki!
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah video tampak memuji beberapa proyek perumahan yang runtuh usai gempa dahsyat 7,8 SR, Senin (6/2/2023) lalu. Setelah diketahui, itu merupakan video dari beberapa tahun lalu yang dimunculkan kembali.
Video tersebut telah memicu kemarahan publik atas lambatnya upaya untuk membantu penduduk setelah gempa besar, yang menewaskan lebih dari 35.000 orang dan banyak orang terluka di Turki dan Suriah.
Baca Juga: Erdogan Mampir ke Rumah Sakit, Kumandangkan Azan dan Beri Nama Bayi Baru Lahir
Dalam satu video, yang diambil selama kampanye menjelang pemilihan lokal Turki pada Maret 2019, Erdogan mencantumkan beberapa pencapaian tertinggi pemerintahnya, termasuk perumahan baru untuk Kota Kahramanmaras, juga dikenal sebagai Maras, di dekat pusat gempa minggu lalu.
“Kami menyelesaikan masalah 144.156 warga Maras dengan amnesti zonasi,” kata Erdogan, seperti dilansir NPR.
Erdogan menggunakan istilahnya itu untuk amnesti konstruksi yang diberikan untuk memungkinkan kontraktor mengabaikan kode keselamatan yang telah dicantumkan dalam buku khusus untuk membuat blok apartemen, rumah dan gedung perkantoran lebih tahan gempa.
Insinyur dan arsitek mengatakan kurangnya fitur keselamatan yang dirancang untuk menyerap goncangan gempa kemungkinan besar berkontribusi pada melonjaknya jumlah korban tewas.
Dalam kampanye 2019 lainnya, di Provinsi Hatay Turki selatan, Erdogan sekali lagi bersemangat untuk menggembar-gemborkan perumahan yang dibangun oleh pemerintahnya.
"Kami telah memecahkan masalah 205.000 warga Hatay dengan perdamaian zonasi," katanya, menggunakan nama lain untuk amnesti yang digunakan untuk memfasilitasi praktik konstruksi yang dapat membuat bangunan tidak tahan gempa.
Video tersebut dilaporkan oleh situs berita Turki seperti Duvar dan Diken, dan telah beredar luas.
Duvar mengutip pejabat senior Kota Istanbul, Bugra Gokce, yang memberikan rincian puluhan ribu sertifikat amnesti bangunan yang diberikan sebelum pemilihan umum 2018 di 10 provinsi yang dilanda gempa. Mereka memasukkan lebih dari 40.000 sertifikat amnesti di provinsi Gaziantep yang paling terpukul, kata pejabat itu.
Amnesti berarti bahwa beberapa pembangun harus membayar denda tetapi proyek konstruksi mereka dapat dilanjutkan jika mereka tidak memenuhi batasan kode, menurut laporan media Turki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement