Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Penolong di 1999, Orang Amerika Ini Kembali Lagi ke Turki buat Jadi Penyelamat

Jadi Penolong di 1999, Orang Amerika Ini Kembali Lagi ke Turki buat Jadi Penyelamat Kredit Foto: Reuters/Suhaib Salem
Warta Ekonomi, Ankara -

Seorang pekerja penyelamat Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam upaya bantuan setelah gempa dahsyat tahun 1999 yang melanda Turki barat laut, kembali ke negara itu setelah gempa besar minggu lalu.

Dean Tills, seorang insinyur sipil, adalah bagian dari tim AS yang beranggotakan 160 orang. Dia melakukan upaya untuk menyelamatkan mereka yang berada di bawah reruntuhan di provinsi Adiyaman Turki, salah satu kota yang paling parah terkena dampak gempa di negara itu.

Baca Juga: Rumah Mobil Bekas Piala Dunia Dikirim Qatar ke Turki dan Suriah, Kayak Begini

thumbs_b_c_ccfbfa7c434bba22dd57be40f39d9ee9.jpg?v=142151

Penyelamat senior bersama dengan anjing pelacaknya Ivan sedang bekerja di lokasi bangunan yang runtuh di mana sekitar 40 orang diyakini terkubur di bawah reruntuhan.

“Saya menyesal harus kembali dalam situasi yang begitu mengerikan, tetapi ini pasti mirip dengan apa yang terjadi pada tahun 1999 di Izmit, jumlah kehancurannya cukup mirip,” kata Tills kepada Anadolu Agency.

“Bangunan yang lebih tua tampaknya yang paling banyak terluka. Di lokasi ini, ada banyak bangunan baru yang tampaknya baik-baik saja, tetapi bangunan yang lebih tua masih sedikit rusak," terangnya.

“Mendapatkan kesempatan untuk membantu, dan memberikan harapan kepada orang-orang sangatlah penting,” katanya.

“Anda juga bisa melihat apa yang harus dilalui orang lain dalam hidup dan ini adalah pelajaran yang bagus. Jadi ini sangat penting dan kami hanya berharap dapat menyelamatkan orang sebanyak mungkin.”

Gempa berkekuatan 7,6 dan 7,7 berpusat di Kahramanmaras dan melanda sembilan provinsi lainnya Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye, dan Sanliurfa. Mereka juga menyerang beberapa negara dan menyebabkan kerusakan luas di Suriah utara.

Lebih dari 31.900 orang tewas di Turki, menurut angka resmi terbaru, sementara jumlah korban tewas mencapai 3.600 di Suriah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: