Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliarder Investor AS Bandingkan Bisnis Elon Musk dengan Merek China, Katanya: Merek Ini Jauh di Depan Tesla!

Miliarder Investor AS Bandingkan Bisnis Elon Musk dengan Merek China, Katanya: Merek Ini Jauh di Depan Tesla! Kredit Foto: REUTERS/Lane Hickenbottom
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder investor dan partner bisnis Warren Buffett, Charlie Munger mengungkap jika harus membandingkan antara Tesla dan BYD China, ia akan lebih memilih BYD sebagai saham favoritnya.

“Saya tidak pernah membantu melakukan apa pun di Berkshire [Hathaway] sebaik BYD yang saya hanya melakukannya sekali,” kata investor berusia 99 tahun itu pada pertemuan tahunan virtual Daily Journal, Rabu kemarin.

Mengutip CNBC International di Jakarta, Kamis (16/2/23) investasi awal Berkshire di BYD sekarang mungkin bernilai sekitar USD8 miliar (Rp121 triliun) atau mungkin USD9 miliar (Rp136 triliun). Itu merupakan tingkat pengembalian yang cukup bagus, kata Munger.

Baca Juga: Miliarder Mark Cuban Peringatkan Umat Manusia untuk Berhati-Hati Saat Menggunakan ChatGPT, Karena...

BYD telah menjadi taruhan yang menguntungkan bagi Berkshire. Mereka pertama kali membeli sekitar 220 juta saham pada September 2008. Saham tersebut melonjak lebih dari 600% dalam 10 tahun terakhir di tengah pertumbuhan besar-besaran kendaraan listrik. Berkshire sebenarnya telah memangkas saham BYD-nya dalam setahun terakhir karena sahamnya semakin mahal.

“Dengan harga saham BYD saat ini, BYD kecil lebih berharga daripada seluruh perusahaan Mercedes. Ini bukan saham yang murah, tapi di sisi lain, ini adalah perusahaan yang sangat luar biasa,” kata Munger.

Munger pun memuji sosok yang telah mengenalkannya kepada BYD, yaitu Li Lu, pendiri manajer aset yang berbasis di Seattle, Himalaya Capital. Munger juga mengatakan CEO BYD Wang Chuanfu tidak biasa karena ia merupakan sosok yang jenius dan gila kerja.

Saat ditanya apakah lebih memilih Tesla atau BYD sebagai investasi, Munger mengatakan jawabannya mudah.

“Tesla tahun lalu menurunkan harganya di China dua kali. BYD menaikkan harganya. Kami adalah pesaing langsung. BYD jauh di depan Tesla di China ... hampir konyol, ”kata Munger.

BYD baru-baru ini mengatakan pihaknya mengharapkan rekor laba tahunan yang disesuaikan untuk tahun 2022 sebesar USD2,4 miliar (Rp36,3 triliun), sekitar 1.200% di atas tahun 2021.

“BYD tahun lalu menghasilkan lebih dari USD2 miliar (Rp30 triliun) setelah pajak dalam bisnis otomotif di China. Sungguh luar biasa apa yang terjadi,” kata Munger. "Jika Anda menghitung semua ruang manufaktur yang mereka miliki di China untuk membuat mobil, itu akan menjadi persentase besar dari pulau Manhattan, dan tidak ada yang pernah mendengarnya beberapa tahun yang lalu."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: