Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hati-Hati Niat Investasi Malah Jadi Judi, Miliarder Charlie Munger Bongkar Tuntas Sampai ke Akar!

Hati-Hati Niat Investasi Malah Jadi Judi, Miliarder Charlie Munger Bongkar Tuntas Sampai ke Akar! Kredit Foto: REUTERS/Lane Hickenbottom
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Berkshire Hathaway, miliarder Charlie Munger telah lama menjadi investor hingga mencapai pengembalian sekitar 2 juta persen dari nilai awalnya yang setara dengan rasio 20.000 banding 1.

Prestasi ini dicapai dengan menginvestasikan modal perusahaan secara cerdik dalam berbagai bisnis, sambil berhati-hati dalam meminjam. Ia pun miris ketika menyaksikan efek merugikan dari investasi jangka pendek, ia mengembangkan perspektif kritis terhadap praktik semacam itu.

Munger menggambar perbandingan antara berinvestasi dalam saham perjudian, ia menyamakan perjudian sebagai zat yang sangat adiktif seperti heroin, menekankan bahaya inheren yang terkait dengan investasi berisiko tinggi.

Baca Juga: Negara Elit, Kesehatan Sulit, Miliarder Charlie Munger Prihatin dengan Perawatan Kesehatan di AS: Banyak Utang!

Mengutip Benzinga di Jakarta, Jumat (16/6/23) selama penguncian COVID-19, perdagangan spekulatif memicu kenaikan saham perusahaan berisiko yang menghasilkan keuntungan besar bagi investor ritel sebelum pasar mengalami penurunan.

Munger menganggap jenis perdagangan spekulatif ini mirip dengan kecanduan yang harus diberantas. Dalam wawancara April 2022 dengan Berkshire Hathaway Investment Officer Todd Combs, Munger mengungkapkan pandangannya tentang masalah tersebut.

"Mereka [orang-orang] suka berjudi, dan itu seperti mengonsumsi heroin," ujarnya. "Persentase tertentu orang ketika mereka mulai berlebihan. Itu membuat ketagihan. Benar-benar gila, mengamuk. Peradaban akan jauh lebih baik tanpanya."

Munger menggambarkan dua kelompok berbeda yang tertarik pada pasar saham: investor jangka panjang dan mereka yang ingin terlibat dalam perjudian bergaya kasino. Dia berpendapat bahwa membiarkan kedua kategori ini berdagang bersama menciptakan kesulitan.

"Apa gunanya bagi negara kita untuk menjadikan kasino sebagai bagian dari kapitalisme semakin efisien, dan semakin menarik dan semakin menggoda? Ini adalah kebijakan publik yang gila," katanya.

Munger yakin kebijakan ini membawa kerugian bagi bangsa, meski dia mengakui kemungkinan untuk mengubahnya hampir tidak ada.

Munger membuat perbedaan antara investasi di saham dan sektor seperti real estat sambil menyoroti keunggulan likuiditas saham yang memungkinkan pembelian dan penjualan yang cepat.

Munger mengenang waktunya di Harvard Law School dengan mengatakan bahwa jarang 1 juta saham diperdagangkan dalam satu hari, mungkin hanya terjadi sekali atau dua kali setahun. Sebaliknya, miliaran saham kini diperdagangkan setiap hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: