Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amien Rais Pendiri Partai Ummat, Dinilai Tak Tahu Perbedaan Politik Identitas dan Identitas Politik

Amien Rais Pendiri Partai Ummat, Dinilai Tak Tahu Perbedaan Politik Identitas dan Identitas Politik Kredit Foto: Instagram/Amien Rais
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amien Rais, pendiri Partai Ummat dianggap tidak bisa membedakan politik identitas dan identitas politik hingga asal menggunakannya sebagai alat kampanye. 

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat ini sebelumnya mengatakan, politik identitas malah diperlukan karena partai politik yang tidak ada identitas sama saja seperti robot.

Oleh karena itulah, partai yang didirikannya ini telah terang-terangan akan mengusung politik identitas sebagai bahan kampanye mereka.

Baca Juga: Walau Diwarnai Politik Identitas, Anies Baswedan Senang Sama Dukungan Amien Rais: Tanda Kepercayaan!

Amien juga menilai, parpol yang tidak memiliki identitas sama seperti zombie, tidak ada moral, tidak ada nurani, otak tercerabut dan malah akan berbahaya. 

Bahkan, Amien mengingatkan, di Jerman partai pemenang kedua yaitu Persatuan Demokrat Kristen.

"Ketika melihat dunia menjadi terbuka wawasan kita, tapi kalau cuma ngorek di dalam, terus hebat-hebatan sendiri ternyata kita ketinggalan zaman," kata Amien, Rabu (15/2/2023).

Selain itu, di Swedia, Spanyol atau Belanda itu semua ada partai-partai agama. Amien merasa, di Indonesia malah aneh karena politisinya memiliki intelektual seperti beo karena mengikuti saja ketika politik identitas dibilang berbahaya.

Berbeda dengan Amien, aktivis Jaringan Islam Liberal dan politikus Partai Solidaritas Indonesia, Guntur Romli mengatakan pernyataan ini justru sangat berbahaya.

“Partai umat melalui ketua umumnya mengaku dan menegaskan ingin memakai politik identitas dan menjadikan masjid sebagai tempat jihad politik ini pernyataan yang berbahaya,” kata dia melansir dari Cokro TV, Kamis (16/02/23).

Dan karena politik identitas mengancam keutuhan negeri ini dan bisa mengadu domba antar anak-anak bangsa Indonesia. 

“Kelompok kadrun yang punya pola pikir yang butek yang kotor yang konslet memang tidak bisa membedakan bahayanya politik identitas,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: