Sebelum Beri Subsidi, Pemerintah Perlu Perluas Ekosistem Kendaraan Listrik Terlebih Dahulu
Upaya pemerintah untuk memperbanyak penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dengan rencana pemberian subsidi ataupun konversi EV rasanya harus didahulukan dengan memperluas ekosistem yang ada.
Pengemudi ojek online (Ojol), Rahman (30) mengatakan kebijakan subsidi tersebut bagus untuk masyarakat agar dapat memiliki kendaraan listrik sendiri.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah agar memberikan kenyamanan kepada para pengguna kendaraan listrik, salah satunya adalah dengan memperluas dan memperbanyak stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
"Cuma kayaknya kalau buat dipakai kerja sehari-hari gitu ya, buat ngojek baru bisa di Jakarta aja kayaknya ya. Soalnya yang banyak tempat ngisi atau tukar baterainya baru di Jakarta aja," ujar Rahman saat ditemui di Jakarta, (17/2/2023).
Rahman menilai bahwa kebijakan tersebut sangatlah bagus dan dapat meringankan masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan listrik.
"Ya mudah-mudahan aja cepat bisa diterapkan itu aturannya," ujarnya.
Sementara salah satu pekerja di kawasan SCBD, Dwi (27) mengatakan tidak terlalu mengerti akan skema yang akan diberikan oleh pemerintah.
Meski begitu, ia menilai kebijakan tersebut sangat bagus bagi masyarakat untuk dapat beralih ke kendaraan listrik.
"Memang bagus ada yang ditalangin dari pemerintah yang artinya biaya kita beli motor listrik itu jadi lebih murah walau sedikit ya," ujar Dwi.
Dwi mengatakan bahwa pemerintah juga harus mempertimbangkan terkait syarat pembelian kendaraan listrik. Menurutnya, jika dalam proses pembelian tersebut diperlukan alat yang sulit didapat dan harganya cukup mahal sama saja tidak meringankan masyarakat.
"Cuma emang diperhatikan syarat-syarat belinya, misal ngisi daya motornya gimana, apa pakai batre atau kudu nyolok. Jangan malah nanti kudu beli tambahan alat buat ngecas di rumah. Sama aja bohong kalau ada subsidi, tapi harus ngeluarin duit buat alat-alat tambahan," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Advertisement