Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Partai Ummat Ngaku Ikutin Nabi Muhammad, Malah Kasih Sindiran: Ubah Sejarah Demi Politik Itu Zalim!

Partai Ummat Ngaku Ikutin Nabi Muhammad, Malah Kasih Sindiran: Ubah Sejarah Demi Politik Itu Zalim! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Jaringan Moderasi Beragama Indonesia Islah Bahrawi, mendadak mengomentari Partai Ummat yang mengklaim ikuti Rasulullah soal Politik Identitas.

"Bentar. Kalau Rasulullah itu politik identitas, mungkinkah Nabi membuat Piagam Madinah sebagai pondasi sosial-politik negara?," ujar Olah dikutip dari unggahan twitternya, @islah_bahrawi (17/2/2023).

Baca Juga: Nah, Berani Enggak Terima Tantangan Bedah Anggaran DKI Era Anies Baswedan?

Dikatakan Islah, Nabi Muhammad SAW saat memimpin ummat Islam, memimpin dengan cara tanpa sekat. Mengedepankan penghargaan kepada sesama.

"Nabi memimpin tanpa sekat primordial, menghargai harkat dan martabat manusia tanpa melihat latar belakangnya," tukasnya.

Menurut Islah, apa yang dilakukan oleh Partai Ummat dengan mengklaim mengusung Politik Identitas karena mengikuti Rasulullah, adalah sesuatu yang zalim.

"Mengubah sejarah demi ambisi politik itu zalim!," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi menegaskan partainya akan mengusung politik identitas Islam dalam menghadapi Pemilu 2024.

Bagi Ridho, tidak ada masalah kok Partai Ummat usung politik identitas yaitu Islam dalam Pemilu nanti.

Dengan demikian, Ridho menyampaikan lagi justru politik identitas ini adalah politik yang pancasilais. Oleh karena itu, Partai Ummat pun akan membangun perjuangan dari masjid.

"Dalam semangat yang sama, Partai Ummat akan membangun perjuangan dari masjid sebagaimana Rasulullah SAW. melakukan setelah hijrah," tutur Ridho.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: