Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pangsa Pasar Kendaraan Listrik Masih Rendah, Ini Faktornya

Pangsa Pasar Kendaraan Listrik Masih Rendah, Ini Faktornya Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meningkatnya penjualan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, sayangnya tidak diiringi dengan peningkatan pangsa pasar produk tersebut. 

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan berdasarkan data, penjualan kendaraan listrik roda dua meningkat 260 persen dan kendaraan listrik roda empat meningkat 480 persen. Namun, walaupun penjualannya terlihat meningkat tajam, pangsa pasar tidak mencapai 1 persen.

"Pangsa pasar EV masih kurang dari 1 persen dari jumlah kendaraan yang terjual setiap tahunnya," ujar Fabby dalam webinar, Selasa (21/2/2023).

Baca Juga: Penurunan Emisi GRK pada Transportasi Perlu Penerapan ASI

Fabby mengatakan, penyebab rendahnya adopsi kendaraan listrik di Indonesia, paling tidak ada tiga faktor utama yang menyebabkan hal tersebut terjadi. 

"Pertama harga pembelian awal yang sangat mahal, kedua kinerja kendaraan listrik yang tidak sebaik kendaraan berbasis BBM, dan yang ketiga adalah minimnya infrastruktur daya listrik yang cepat khususnya dalam hal ini untuk mobil listrik," ujarnya.

Lanjutnya, seiring dengan upaya Indonesia untuk dapat memangkas emisi gas rumah kaca dalam rangka menghindari krisis iklim dan memperkuat ketahanan energi, maka adopsi kendaraan listrik harus dinaikkan secara cepat hingga tahun 2030.

Berdasarkan kajian yang dilakukan IESR yang dipublikasikan di tahun 2022, agar penurunan emisi gas rumah kaca selaras dengan persetujuan paris atau mencegah kebaikan temperatur global di bawah 2 derajat dan mencapai 1,5 derajat, maka minimal 65 persen motor dan 5 persen mobil itu harus dielektrifikasi di tahun 2030. 

"Hal ini tentunya juga harus dibarengi dengan upaya untuk menurunkan konsumsi BBM kendaraan bermotor lewat efisiensi energi serta peningkatan kualitas bahan bakar dan subtitusi ke bahan bakar yang lebih rendah karbon dan rendah polusi," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: